WHO Kembali Ingatkan Beberapa Negara untuk Terapkan Kembali Lockdown, Begini Jelasnya
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengingatkan sistem penguncian atau lockdown yang telah dilakukan sejumlah negara terkait penyebaran ...
POSBELITUNG.CO, NEW YORK -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengingatkan sistem penguncian atau lockdown yang telah dilakukan sejumlah negara terkait penyebaran virus corona atau covid-19.
Adapun seorang pejabat tinggi WHO mengatakan pada Rabu lalu, bahwa pihaknya memperingatkan beberapa negara yang memiliki tingkat penyebaran virus corona atau Covid-19 untuk kembali menerapkan sistem penguncian atau lockdown.
Hal tersebut dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus tersebut.
Dikutip dari laman CNBC Internasional, Jumat (3/7/2020), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan, negara-negara seperti Spanyol dan Italia memang berhasil menangani pandemi tersebut dengan strategi kesehatan masyarakat komprehensif.
Namun, beberapa negara lainnya masih terus berjuang untuk menekan angka penyebaran virus.
• Cerita Penjual Nasi Jinggo Berpakaian Rapi & Ber-name Tag Curi Perhatian: Jas Milik Almarhum Mertua
Sementara banyak pula yang masih belum memiliki sistem terbaik untuk melakukan pencegahan.
Sementara itu, Kepala unit penyakit dan zoonosis WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan sejumlah negara diimbau untuk kembali menerapkan lockdown.
Pernyataan tersebut disampaikannya dalam sebuah pengarahan singkat dari kantor pusat agensi di Jenewa.
"Beberapa negara yang sebelumnya telah berhasil menekan penyebaran, mungkin kini harus menerapkan lockdown lagi. Kami harap tidak ada lagi lockdown, karena belum terlambat untuk bertindak cepat," kata Kerkhove.
Beberapa negara yang telah berhasil menangani pandemi ini adalah negara-negara yang baru-baru ini memiliki pengalaman dalam menangani wabah seperti SARS pada 2003 silam dan MERS pada tahun 2013.
"Mereka memiliki pengalaman langsung terkait betapa berbahayanya patogen seperti ini," jelas Kerkhove.
Meskipun tidak secara spesifik menyebutkan negara tertentu, SARS sebelumnya muncul di China dan menghantam sebagian negara di Asia, termasuk Hong Kong dan Singapura.
• Abdulmanap Nurmagomedov, Ayah Khabib Nurmagomedov Meninggal Dunia
Sedangkan MERS kebanyakan dialami masyarakat Korea Selatan (Korsel).
Wabah di beberapa negara dianggap cukup 'luar biasa,' ia pun mendesak para pemimpin negara untuk memecahkan masalah tersebut.
"Belum terlambat untuk menyiapkan infrastruktur, mengerjakannya, dan menggunakannya secara tepat. Kami telah melihat negara-negara yang berada dalam situasi luar biasa, mampu membalikkan keadaan ini. Belum terlambat untuk menggunakan pendekatan komprehensif ini. WHO ada di sini untuk semua negara di seluruh dunia," tegas Kerkhove.