Presiden Erdogan Akan Tarik Dubes dan Ancam Putuskan Hubungan Diplomatik dengan UEA, Ini Penyebabnya
Erdogan Tarik Dubes dan Ancam Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Uni Emirat Arab
POSBELITUNG.CO -- Recep Tayyip Erdogan yang merupakan Presiden Turki menyatakan, dirinya sedang mempertimbangkan untuk memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab (UEA).
Adapun perimbangan itu dilakukan setelah negara Teluk tersebut mengumumkan kesepakatan penting untuk membangun hubungan diplomatik dengan Israel.
Diketahui, Erdogan mengkritik keras UEA atas kesepakatan hubungan diplomatik dengan negara Yahudi itu.
Karena sebagian besar negara Arab secara historis menahan diri dari mempertahankan hubungan diplomatik dengan Tel Aviv.
Hal itu dilakukan sebagai protes terhadap pendudukan bangsa Yahudi di Tepi Barat Palestina.
• Heboh! Afgan Akhirnya Jawab Soal Rencana Nikahi Rossa: Ntar Kalau Lagi . . .
"Kami sudah memberikan instruksi kepada Menlu. Menangguhkan hubungan diplomatik dengan Abu Dhabi mungkin salah satu langkahnya, selain memanggil duta besar kami, karena kami berdiri bersama rakyat Palestina." Kata Erdogan, mengutip dari Russia Today, Sabtu (15/8/2020).
Sebelumnya, sebuah pernyataan keluar dari Kementerian Luar Negeri Turki pada hari Jumat (14/8/2020) yang mengecam kesepakatan hubungan diplomatik antara UEA dan Israel.
Pihak Turki mengatakan kedua negara telah mengabaikan keinginan Palestina atas pengakuan dunia terhadap wilayahnya.
"UEA secara diam-diam mengejar ambisi rahasia atas rencana AS dan telah mengabaikan keinginan keras Palestina," kata pernyataan Kemenlu Turki, dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (14/8/2020).
Turki juga menyatakan keprihatinan dan mendukung rakyat dan otoritas Palestina atas reaksi mereka yang menjalin kesepakatan baru-baru ini.
Menurut Turki, langkah yang diambil oleh UEA hanya bertujuan untuk menghapus Rencana Perdamaian Arab secara sepihak.
"Dengan demikian, tidak ada kredibilitas dalam menampilkan deklarasi trilateral sebagai dukungan untuk perjuangan Palestina," bunyi pernyataan itu.
• Universitas IBA Palembang Akan Tempuh Jalur Hukum Polisikan RN Si Oknum Dosen Cabul
Pernyataan Kemenlu Turki juga mencatat bahwa pemerintah UEA tidak memiliki wewenang untuk bernegosiasi dengan Israel atas nama Palestina, tanpa persetujuan dari rakyat dan pemerintahan Palestina itu sendiri.
"Baik sejarah maupun hati nurani di kawasan ini tidak akan pernah terlupakan dan dimaafkan perilaku munafik UEA,” kata pernyataan itu
Pernyataan itu mengungkapkan UEA yang mencoba untuk menggambarkan kesepakatan diplomatik dengan Israel sebagai pengorbanan untuk Palestina.