Istri Ngidam Mau Naik Kereta Tangki Pertamina, Inilah Yang Dilakukan Fariz Hingga Dihubungi KAI
Kendati tidak diperbolehkan menaiki KA tangki Pertamina, namm suami dan istri mengaku lega karena sudah diizinkan untuk mengusap-usapnya.
"Semua berawal dari karena setiap saya nganter kerja istri selalu melewati palang kereta yang dilewati kereta Pertamina. Nah, minggu yang lalu istri saya nyeplos, katanya ingin naik kereta pembawa minyak Pertamina," kata Fariz.
"Bulan-bulan sebelumnya enggak pernah ngidam, eh masuk bulan keenam kehamilan, mulai nyeletuk pengin naik kereta Pertamina, saya kira cuma bercanda. Eh, pada akhirnya sering banget bilang begitu," imbuh dia.
Saat sang istri meminta hal itu, Fariz sempat kebingungan karena kandungan tersebut adalah calon anak pertamanya sehingga belum terlalu berpengalaman.
Menanyakan ke Pertamina
Fariz terus berupaya mewujudkan keinginan sang istri tersebut dengan menghubungi rekannya yang bekerja menjaga palang pintu perlintasan KA.
"Saya juga sudah usaha menanyakan cara naik KA tangki Pertamina ke teman yang kerjanya jaga palang kereta," kata Fariz.
Fariz menambahkan, ketika mengusap-usap KA tangki Pertamina, kandungan istrinya dikatakan ikut bergerak. Ia menandai hal itu sebagai kegirangan sang jabang bayi karena hajatnya telah terpenuhi.
Saat mengunggah hal itu di laman Facebook-nya dan ramai dibicarakan oleh warganet, Fariz mengaku juga telah dihubungi oleh pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Dia pun mengucapkan banyak terima kasih kepada PT KAI karena telah membantunya untuk mewujudkan keinginan dari sang istri.
Dibenarkan oleh PT KAI
Saat dihubungi terkait hal itu, VP Public Relations PT KAI Joni Martinus membenarkan bahwa terdapat warganet yang mengidam naik ke kereta barang pengangkut BBM.
Awalnya, pihak PT KAI mendapat informasi tersebut dari warganet lain, kemudian dilakukan penelusuran hingga berhasil menghubungi yang bersangkutan.
"KAI diinfokan oleh netizen, bahwa ada masyarakat bernama Fariz Abdillah yang istrinya ngidam naik ke kereta barang pengangkut BBM," ucap Joni saat dihubungi pada hari yang sama.
Berdasarkan info tersebut, lanjut dia, pihaknya berusaha menghubungi yang bersangkutan untuk memberikan informasi terkait keinginannya tersebut.
Bahwasanya berbeda dengan KA penumpang, orang yang diperbolehkan naik ke kereta barang atau tangki hanyalah pegawai yang sedang bertugas untuk melakukan pengawalan.