Berita Belitung
Tiga Hal Ini harus Dilakukan Jika Pariwisata Belitung Kembali Dibuka
Diskusi ini berlangsung dengan pemaparan mengenai kondisi terkini Covid-19 di Belitung yang tak ada lagi pasien kasus positif.
Penulis: Adelina Nurmalitasari |
POSBELITUNG.CO, BELITUNG-- Direktur Kesehatan Gizi Masyarakat Bappenas RI Pungkas Bahjuri Ali mengikuti diskusi pemetaan kapasitas sistem kesehatan dalam pelaksanaan protokol kesehatan di kawasan wisata prioritas di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, Jumat (4/9/2020).
Diskusi ini berlangsung dengan pemaparan mengenai kondisi terkini Covid-19 di Belitung yang tak ada lagi pasien kasus positif.
Dilanjutkan kesiapan UPT RSUD Marsidi Judono dalam penanggulangan Covid-19. Selain itu penyampaian pemulihan sektor pariwisata di Belitung.
Menurut Direktur Kesehatan Gizi Masyarakat Bappenas RI, Pungkas Bahjuri Ali, melihat dari segi kesehatan kasus Covid-19 di Kabupaten Belitung cukup terkendali pasien tidak ada dan itu sudah cukup lama.
Fasilitas serta kesiapan ruang isolasi ventilator, serta persediaan alat pelindung diri juga cukup mumpuni.
"Tapi yang perlu diwaspadai dan disarankan kepada pemerintah daerah, ini terjadi karena memang pariwisata ditutup. Lalu yang harus disiapkan ketika pariwisata dibuka, kita tidak tahu dampaknya akan seperti apa," ungkap Pungkas.
Dia menjelaskan, ketika pariwisata secara nasional maupun internasional dibuka, pertama harus diperkuat protokol-protokol kesehatan. sehingga fasilitas-fasilitas wisata mulai dari hotel, travel agent, katering, lokasi wisata segera dibuat protokolnya dan diterapkan. Sekaligus diteliti atau dicek benarkah protokol itu dilakukan.
Kedua pintu-pintu masuk harus diperkuat, karena Bangka dan Belitung itu wilayah kepulauan, sehingga orang datang jelas melalui pelabuhan atau jalur udara sehingga kontrol dititik pintu masuk harus diperkuat.
"Titik-titik itu harus diperkuat juga tracing dan tracking," saran Pungkas.
Ketiga bila ada kasus positif, maka harus segera diisolasi, di-trace dan segera tes SWAB untuk mencegah perluasan, makanya contingency plan atau perencanaan menghadapi risiko bencana harus matang apabila pariwisata dibuka.
"Kami menyarankan karena yang paling mudah penggunaan masker, itu universal, ketika pariwisata dibuka semua harus pakai masker karena itu mengurangi risiko," imbau Pungkas.
(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/pemetaan-kesehatan.jpg)