Berita Bangka Belitung

Besar Realisasi Dana Desa di Bangka Barat, 2026 Mengalami Pengurangan Rp 100 juta per Desa

Menurut Nursyandi, dana desa untuk Bangka Barat pada 2026 mengalami penurunan dari Rp 56 miliar menjadi

Penulis: Riki Pratama | Editor: Kamri
Bangkapos.com/Riki Pratama
KEPALA DINSOSPEMDES - Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospemdes) Kabupaten Bangka Barat, Achmad Nursyandi. 

Ringkasan Berita:
  • Realisasi dana desa di Kabupaten Bangka Barat mencapai Rp 42 miliar dari total Rp 56 miliar atau sekitar 75 persen. 
  • Para kades diminta agar berupaya mengoptimalkan sumber daya lain yang bersifat resmi untuk meningkatkan pendapatan asli desa.

 

POSBELITUNG.CO - Realisasi dana desa di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga saat ini telah mencapai Rp 42 miliar dari total Rp 56 miliar atau sekitar 75 persen. 

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospemdes) Kabupaten Bangka Barat, Achmad Nursyandi mengemukakan proses pencairan tahap berikutnya saat ini masih berlangsung dan tengah diajukan ke Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI melalui Kantor Wilayah Bangka Belitung.

“Perkiraan kami, target realisasi harus 100 persen karena desa membutuhkan anggaran untuk mengoptimalkan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di desa,” kata Nursyandi, Selasa  (18/11/2025).

Ia memastikan penyerapan anggaran sejauh ini sudah cukup maksimal.

Pihaknya juga tetap melakukan monitoring dan evaluasi agar penggunaan dana desa sesuai ketentuan.

Menurut Nursyandi, dana desa untuk Bangka Barat pada 2026 mengalami penurunan dari Rp 56 miliar menjadi Rp 48 miliar atau berkurang sekitar Rp 8 miliar.

“Dengan pengurangan ini, kami sudah berkoordinasi dengan para kades.

Saat penyusunan kegiatan, rata-rata setiap desa mengalami pengurangan hampir Rp 100 juta,” jelasnya.

Nursyandi meminta para kades agar berupaya mengoptimalkan sumber daya lain yang bersifat resmi untuk meningkatkan pendapatan asli desa.

Misalnya melalui dana dari pihak ketiga yang tidak mengikat.

Dengan adanya dukungan dana tersebut, perekonomian desa dapat semakin terbantu.

"Beberapa desa juga memiliki pendapatan asli desa yang bersumber dari BUMDes.

Nominalnya memang belum maksimal, sehingga Dinsospemdes terus melakukan pembinaan.

Ini agar BUMDes dapat meningkatkan pendapatan dan memberikan dampak lebih besar bagi pembangunan desa," jelasnya.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved