Pesepak Bola Cantik Anggita Oktaviani Pembela Persija Putri, Berawal dari Kegemaran Bermain Futsal
Bermain sepakbola sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama membuat dirinya nampaknya kecanduan dengan sepakbola
Saat itu karena gelaran Liga 1 Putri terbilang dadakan.
Akhirnya namanya terpilih untuk memperkuat Persija Putri karena dirinya tergabung dalam team Pra Pon DKI Jakarta.
"Saat itu aku ikut Pra pon DKI, terus itu ada Liga 1 Putri kan, karena Persija gak ada pemain kan pas seleksi. Mau gak mau Persija mengambil anak Pra Pon DKI dan tidak ada seleksi lagi," ujar Anggita.
Walaupun begitu karir Anggita menapaki dunia sepak bola tidaklah muda.
Dirinya baru mendapat restu dari kedua orang tua di tahun 2018.
Saat itu Anggita tidak diizinkan orang tua karena merasa bermain sepakbola banyak resikonya karena ada kontak fisik.
Selain itu dirinya juga harus siap lahir batin karena banyaknya suporter yang mendukung yang membuat dirinya kadang sedikit minder dalam bermain sepakbola.
"Saat itu Futsal diizinkan, tapi pas sepakbola mama tidak mengizinkan aku, Menurutnya resikonya gede juga, bermain di outdoor yang lapangannya gede juga pasti permainannya lebih keras. Terus belum lagi juga supporter juga banyak dan kita harus siap lahir batin," katanya.
Tetap jalani pendidikan
Sebagai seorang atlet, Anggita tidak lupa akan dunia pendidikan.
Dirinya yang bersekolah di D3 jurusan Perpajakan Universitas Trisakti mendapat kelonggaran dari kampusnya untuk bisa mengembangkan bakatnya di dunia sepakbola.
Hal ini menurut Anggita sebuah berkah baginya kampusnya bisa mendukung tumbuh bakat dirinya.
Untuk itu dirinya membagi waktu seminimal mungkin harus ada untuk kuliah dan untuk hobinya dalam kehidupan kesehariannya.
"Membagi waktu antara kuliah dan sepakbola. Kebetulan aku masuk jalur prestasi dan itu mendukung aku banget. Karena aku dari jalur bola, mungkin kalau tidak akan bagaimana. Tapi aku bersyukur kebetulan banget dari masuk jalur prestasi," ujarnya.
Selain mengidolakan kedua orang tuanya. Anggita mengaku menyukai Alex Morgan dan Bambang Pamungkas di lapangan hijau.