Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Bandung Berujung Ricuh, Polisi Sebut Bukan dari Buruh atau Mahasiswa
Aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Provinsi Jabar berujung ricuh. Polisi sebut bukan kelompok mahasiswa.
Penulis: M Ismunadi | Editor: M Ismunadi
Tak hanya itu, kelompok ini semakin beringas dengan merusak kendaraan milik polisi.
Polisi akhirnya memukul bisa menguasai lokasi unjuk rasa. Sejumlah tembakan gas air mata berhasil membubarkan massa.
Adang mobil pelat merah

Aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja juga terjadi di dua tempat berbeda, Selasa (6/10/2020).
Di Kalimantan Timur, buruh dan mahasiswa menggelar demo penolakan omnibus law UU Cipta Kerja di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Jalan Gajah Mada, Samarinda.
Mereka tergabung dalam Aliansi Gerakan Buruh Menuntut Keadilan (GBMK) ini memadati Jalan Gajah Mada sambil membawa spanduk dan poster penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang disahkan DPR RI Senin, (5/10/2020) malam.
Mereka juga membakar ban.
Di sela aksinya sebuah mobil plat merah warna hitam melintas di jalan tersebut. Mahasiswa langsung menghadang.
• BLT Karyawan Tahap V Ditransfer Besok Rabu, Ada 2,4 Juta Gagal Dapat Subsidi Upah Karena Ini
Mobil terpaksa berhenti.
Seorang pendemo naik menduduki bumper mobil dengan nomor plat KT 1003 BZ itu.
Sebagian mahasiswa lain memegang sisi kanan mobil sambil menggoyang-goyang mobil tersebut.
“Bapak turun pak. Dengarkan suara kami pak,” teriak massa aksi.
Teriakan massa aksi tidak ditanggapi orang yang mengendarai mobil tersebut.
Tak lama berselang mobil dibiarkan melintas.
• UU Cipta Kerja Disahkan, Ini Reaksi Fadli Zon yang Partainya Setuju, Fahri Hamzah Tahu Bakal Kacau
Terpantau beberapa polisi juga turut mengamankan arus lalu lintas di jalur tersebut akhirnya kembali lancar.