Berita Kriminalitas

Ibu Tewas Dibunuh, Jasadnya Dibuang ke Semak-Semak, Putrinya Menangis Kenang Kepergian Korban

Jasad ibunya ditemukan di semak-semak di Jalan Mahoni, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang pada Minggu (30/8/2020).

TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Ilustrasi Pembunuhan. Acara pesta pernikahan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan berakhir dengan tindak pembunuhan. 

POSBELITUNG.CO--Duka mendalam dirasakan Rani (23) saat mengenang kepergian ibunya yang tewas dibunuh.

Dia tak kuasa menahan tangisnya, sehingga berkali-kali dia menyeka mata dengan kerudungnya ketika bercerita tentang almarhumah ibunya, Fitri Yanti (45).

Jasad ibunya ditemukan di semak-semak di Jalan Mahoni, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang pada Minggu (30/8/2020).

Anak sulung almarhumah itu datang ke lapangan Polrestabes Medan pada Kamis (24/9/2020) siang saat akan polisi menggelar konferensi pers penangkapan FP (50), tersangka pembunuhan terhadap Fitri.

Polisi sudah menempel foto-foto korban dan pelaku di sebuah papan serta menyusun sejumlah barang bukti di meja.

Baca juga: Kakek Usia 70 Tahun Tewas Jatuh dari Pagar, Usai Bacok 3 Tetangganya Karena Persoalan Utang

Selain itu, ada dua unit sepeda motor Honda Beat warna putih biru BK 6841 AGB dan Honda Vario warna abu-abu BK 6924 AAL.

Rani yang ditemani anggota keluarga lainnya mengatakan, ia terakhir kali bertemu dengan ibunya pada Jumat (28/8/2020).

Saat itu dia sempat membicarakan tentang niat almarhumah berjualan di Pajak (asar) Halat. "Itu hari ketiga mama jualan di Pajak Halat. Saya sempat bilang, yakin mama jualan di situ, nanti diapain lagi sama keluarga dia (pelaku)," katanya.

Dikatakannya, sebagai anak dia harus menanyakan keyakinan ibunya untuk kembali berjualan di Pajak Halat.

Pasalnya, pada tahun 2016, keluarga pelaku pernah mendatangi dan menganiaya ibunya.

Rani tidak menjelaskan alasan penganiayaan tersebut. "Mama bertekad keras, jualan lagi, kerja keras untuk cucunya," katanya.

Baca juga: Guru Kirim Video Asusila ke Grup Wali Murid Bikin Heboh, Berawal Dari Bikin Video Melukis

Usai menjelaskan hal itu, Rani menangis. Rani mengatakan, sang ibu pernah merasa takut akan dibunuh oleh pelaku yang merupakan suami korban.

Saat itu, ibunya dalam keadaan lebam-lebam di wajah karena mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

"Akhir 2018, mama dilebam-lebam KDRT, kok bisa kek gini ma. Gak apa-apa katanya. Terus, dibilangnya, mama takut kak, kakak nanti dibunuhnya," katanya menirukan perkataan almarhumah.

Tersangka FP digelandang dari sel tahanan menuju ruang di Mapolrestabes Medan pada Kamis (24/9/2020).
Tersangka FP digelandang dari sel tahanan menuju ruang di Mapolrestabes Medan pada Kamis (24/9/2020). (KOMPAS.COM/DEWANTORO)

Sempat telepon anak sebelum dibunuh

Farhan Aulia (21), anak korban, mengatakan, ibunya menikah dengan pelaku pada tahun 2015.

Setelah menikah, mereka sempat tinggal serumah sekitar 5 bulan di suatu tempat.

Ibunya kemudian kembali tinggal bersamanya di Jalan Bromo. Sejak itu ibunya tak pernah berhubungan lagi dengan pelaku.

Baca juga: Pernikahan di Era Digital, Maharnya Bisa Pakai Saldo GoPay Rp 10 Juta

Apalagi korban sempat dianiaya oleh keluarga pelaku di Pajak Halat.

Farhan mengatakan, ibunya sempat bekerja sebagai ojek online (ojol), namun lebih banyak mengantar makanan.

Biasanya, jika akan bepergian, korban selalu berpamitan kepada Farhan. Lalu pada Sabtu yang nahas itu, korban tidak mengatakan akan pergi ke mana.

Hanya saja korban sempat menelepon Farhan dan mengatakan bahwa ia bersama temannya.

"Itu malam hari sekitar jam 9-an mama telepon bilang lagi keluar sama temannya. Tak bilang di mana. Dua puluh menit kemudian kutelpon lagi sudah nggak aktif," katanya.

Hingga pada hari Minggu, Farhan mendapat kabar bahwa ibunya sudah ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.

"Orang Polsek Percut Sei Tuan datang ke rumah. Dibilangnya ibu sudah meninggal dunia. Kecurigaan langsung ke situ. Nggak ada siapa-siapa lagi, dia (pelaku) itu (yang membunuh)," katanya.

Baca juga: Bintang Film Porno Ini Tak Puas dan Menyesal Nikahi Kakek Kaya Raya, Kini Cari Pria Lebih Muda

Pukul 15.23 WIB, tersangka FP digelandang oleh petugas dari sel tahanan menuju sebuah ruangan di Polrestabes Medan melewati keluarga korban.

Saat itu, adik laki-laki korban sempat melayangkan tendangan ke perut sembari mengucapkan kekesalannya. "Kau bunuh kakakku ya," katanya.

Petugas mencoba mencegahnya. Namun, salah satu kakak korban juga sempat memukul kepala pelaku yang tampak berjalan dengan tenang.

Melihat itu, petugas kembali bersuara keras melarang kakak korban untuk memukul pelaku.

Hingga saat ini, konferensi pers belum juga digelar.

Penangkapan pelaku Diberitakan sebelumnya, setelah hampir 1 bulan buron, tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan terhadap Fitri Yanti (45) akhirnya diringkus tim Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan di Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Martuasah Tobing membenarkan adanya penangkapan tersebut.

Dikatakannya, tersangka berinisial FP dan merupakan orang dekat atau memiliki hubungan spesial dengan korban.

“Iya, sudah tertangkap dan sekarang masih dalam perjalanan ke Medan,” ujarnya ketika dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (22/9/2020). Martuasan tidak merinci proses penangkapannya.

Baca juga: Jokowi Disindir BEM Seluruh Indonesia: Mending Lihat Bebek daripada Hadapi Pendemo UU Cipta Kerja

Diketahui, video penemuan jenazah Fitri Yanti sempat viral di media sosial. Jasad korban ditemukan di semak-semak di Jalan Mahoni, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang pada Minggu (30/8/2020).

Kapolsek Percut Sei Tuan, AKP Ricky Pripurna Atmaja membenarkan adanya penemuan jasad seorang perempuan di semak-semak. 

Menurutnya, diduga kuat korban meninggal akibat dibunuh karena ada luka sayatan di leher.

“Diduga penyebabnya kematian dari lehernya, digorok. Saluran pernafasannya putus,” katanya.

Dalam kasus tersebut, sepeda motor dan harta benda korban lainnya berupa uang juga hilang.

Korban diketahui bernama Fitri Yanti (45), warga Jalan Bromo, Medan.

Petugas dari Polsek Percut Sei Tuan bersama Tim Inafis turun ke lokasi penemuan jenazah setelah mendapat laporan dari warga. 

(Kompas.com/Kontributor Medan, Dewantoro)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ibu Dibunuh dan Jasadnya Dibuang ke Semak, Anak Menangis Ceritakan Perjuangan Korban Cari Nafkah

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved