Fenomena Alam Awan Topi Berbentuk UFO di Atas Gunung Merapi, BMKG Ingatkan Ini
Balai Penyeledikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menginformasikan bahwa status aktivitas Gunung Merapi naik
"Uap air tersebut mulai berkondensasi menjadi awan mengikuti kontur puncak gunung.
Ketika udara tersebut melewati puncak gunung, proses kondensasi akan berhenti berlangsung.
Ini yang membuat awan lenticular seolah-olah terlihat tidak bergerak," jelasnya.
Karena itu, awan ini tampak diam dalam waktu cukup lama.
Iis menyebut terbentuknya awan tersebut memang tidak sampai seharian, tapi sampai beberapa jam.
Meskipun tidak berpengaruh terhadap peningkatan status,fenomena alam indah ini cukup ditakuti para pilot pesawat.
Lenticular dapat menyebabkan turbulensi pada pesawat yang nekat masuk ke awan atau terbang di dekatnya.
"Itu sangat berbahaya bagi penerbangan.
Pilot pastinya sudah tahu melalui radar jika ada awan tersebut.
Ada pesawat yang turbulensi, ada juga pilot yang berani masuk karena sudah mahir," imbuhnya.
Turbulensi adalah sebuah gerakan udara yang tidak beraturan yang disebabkan perbedaan tekanan udara atau suhu.
Seperti diketahui, awan tersebut juga tidak hanya menyelimuti Merapi pada saat waktu yang bersamaan.
Tetapi juga Merbabu. Awan juga tampak terlihat di Gunung Lawu pada Kamis pagi.
(Penulis: mamdukh adi priyanto)
Berita ini telah terbit di TRIBUNJATENG.COM berjudul Viral Fenomena Alam Awan Topi 'UFO' di Atas Gunung Merapi, Pertanda Letusan Besar? Ini Jawaban BMKG