Pasutri Covid19 Kabur

Kepala OPD Tertular Corona Bantah Kabur dari Rumah Sakit , H Mengaku Tak ada Lagi Gejala Covid-19

Masyarakat dihebohkan dengan berita dua pasien positif covid-19 di Belitung Timur yakni pasangan suami istri H dan EH

Penulis: Bryan Bimantoro |
Ist/ Humas Beltim
Seorang petugas menunjuk ruang isolasi bagi pasien covid-19 di RSUD Beltim. Foto diambil sekitar bulan Maret 2020. 

POSBELITUNG.CO , BELITUNG --  Masyarakat dihebohkan dengan berita dua pasien positif covid-19 di Belitung Timur yakni pasangan suami istri H dan EH yang diduga meninggalkan rumah sakit tanpa izin.

Posbelitung.co berusaha menghubungi dan memberikan kesempatan hak jawab kepada pasien tersebut untuk menanggapi berita yang beredar.

Kepada Posbelitung.co, Sabtu (14/11/2020), pasien H yang merupakan kepala OPD di Beltim ini menegaskan bahwa dirinya tidak ada niatan untuk kabur.

Ia mengaku sudah meminta izin ke Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD Belitung Timut agar bisa dipulangkan karena sudah 35 hari berada di rumah sakit.

Ia menjelaskan bahwa empat hari lalu dirinya dan istri sudah dipindahkan ke ruang perawatan VIP RSUD Beltim karena sudah tidak ada gejala.

H pun mengaku bahwa sudah tidak ada tindakan medis apapun terhadap dirinya saat berada di ruang VIP.

"Kami sudah kooperatif kepada rumah sakit dengan datang sendiri untuk dilakukan tes swab follow up pada Kamis (12/11/2020) dan Jumat (13/11/2020). Saya dan istri tidak kabur. Tolong jangan ada istilah itu," kata H saat dihubungi telepon.

Ketika dikonfirmasi dengan pernyataan Direktur RSUD Beltim dr Cahyo yang belum mengizinkannya pulang, H berkeyakinan dengan kondisinya yang sudah tanpa gejala tidak salah jika ia pulang dan isolasi diri di rumahnya.

Ia menyampaikan terima kasih atas pelayanan rumah sakit yang diberikan padanya selama dirawat, namun ia menilai pasien juga harus dirawat dari dua sisi.

"Rehabilitasi pasien harusnya dari dua sisi, yaitu dari sisi medis dan juga psikologis. Sangat penting itu," tambahnya.

Ia menyampaikan baru saja menelepon dr Cahyo yang menyebutkan rumah sakit tidak melarang pulang, hanya khawatir dengan kondisi H.

Saat ini H dan istrinya sudah mengisolasi diri di rumahnya di Kawasan Ban Motor, Desa Lalang, Manggar, Belitung Timur dengan pengawasan dari Satpol PP.

Seperti diketahui, H dinyatakan positif covid-19 pada 9 Oktober 2020 lalu setelah ia menghadiri Deklarasi Damai Pilkada di Pangkalpinang. 

Satu pekan kemudian istrinya EH menyusul dengan status terkonfirmasi positif covid-19 dari suaminya.

Minta Pulang, Dijemput Keluarga

Direktur RSUD Beltim dr Cahyo Purnomo
Direktur RSUD Beltim dr Cahyo Purnomo (Posbelitung.co/Bryan Bimantoro)

Dua pasien positif covid-19 Belitung Timur yaitu pasangan suami istri H dan EH  yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab Belitung kabur dari ruang perawatan RSUD Belitung Timur.

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Direktur RSUD Belitung Timur dr Cahyo Purnomo kepada Posbelitung.co, Sabtu (14/11/2020).

Ia membenarkan bahwa sepasang suami istri itu kabur sejak Rabu (11/11/2020) siang pukul 14.30 WIB.

dr Cahyo menjelaskan saat diketahui menghilang, posisi dua pasien tersebut sudah dipindahkan dari ruang isolasi covid-19 ke ruang perawatan VIP karena sudah tidak ada gejala.

Ia mengatakan saat itu memang pasien positif ini sudah minta untuk dipulangkan karena merasa sudah tidak ada gejala, tapi pihak rumah sakit tidak mengizinkannya.

"Tidak kami perbolehkan dulu karena hasil swab terakhir masih menunjukkan hasil positif. Beliau keluar sendiri tanpa sepengetahuan kami. Ini keputusan beliau sebagai pasien. Info yang kami dapat beliau dijemput keluarganya," ucap dr Cahyo.

Saat dipindahkan ke ruang VIP juga ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Beltim.

Ia mengatakan untuk swab follow up merupakan tanggungjawab Dinkes-PPKB karena mereka yang akan mengirimkan sampelnya ke Labkesda Provinsi Bangka Belitung.

"Swab terakhir dilakukan Kamis dan Jumat kemarin. Beliau datang sendiri dan sudah kami lakukan edukasi agar tetap di RS tapi yang bersangkutan bersikeras ingin pulang," kata dr Cahyo.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Belitung Timur Supeni mengatakan tidak mau berkomentar banyak soal hal ini karena ini merupakan tanggung jawab rumah sakit.

"Pasien itu kan masih dalam pengawasan rumah sakit. Tugas kami bantu soal pengiriman swab ke provinsi. Sampel swab yang sudah diambil pihak rumah sakit akan kami kirimkan pada Senin (16/11/2020) lusa," ujar Supeni.

Pasutri Covid-19 Kabur dari RSUD

Kepala dinas H dan istrinya EH yang masih berstatus positif Covid-19 kabur dari ruang perawatan RSUD Belitung Timur, Jumat (13/11/2020).

Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Desa Lalang Radianta Alfiditri di mana suami istri ini berdomisili yaitu Dusun Ban Motor, Desa Lalang, Manggar.

Ia membenarkan bahwa sepasang suami istri yang berprofesi sebagai ASN ini menghilang dari rumah sakit.

Kepada Posbelitung.co, Sabtu (14/11/2020), Radianta mengaku kemarin pihak Dinas Kesehatan Beltim mendatanginya mengabarkan bahwa suami istri itu tak ada lagi di ruang perawatan.

Ia menjelaskan H dan EH kabur saat pihak rumah sakit ingin mengambil swab kepada dua orang tersebut.

Ia mengatakan Dinkes Beltim meminta agar pihak desa menginfokan ke warga dan keluarga agar tidak kontak dengan beliau.

"Sudah kami laksanakan. Kami tegaskan kepada para kadus dan Ketua RT agar jika melihat yang bersangkutan agar segera melapor dan jangan lakukan kontak apapun. Kami mau cari beliau juga tidak berani karena infonya beliau berdua masih berstatus positif corona," ungkap  Radianta kepada Posbelitung.co, Sabtu (14/11/2020).

Lebih lanjut, Radianta menyayangkan kaburnya pasien positif ini. Ia menilai hal ini bisa jadi bom waktu karena penanganan pasien Covid-19 di Beltim dirasanya kurang maksimal.

Dia berharap kejadian ini bisa segera diselesaikan agar tidak mengkhawatirkan masyarakat luas.

Sampai berita ini diturunkan, Posbelitung.co masih berusaha meminta keterangan dari pihak Dinkes Beltim maupun RSUD Belitung Timur.

Dipindahkan ke Ruang VIP

Diberitakan sebelumnya, sejak Minggu (8/11/2020), H sudah dipindahkan ke ruang perawatan VIP alias tidak di ruang isolasi lagi. Hal ini dikatakan Direktur RSUD Beltim dr Cahyo Purnomo saat dihubungi Posbelitung, Senin (9/11/2020).

dr Cahyo mengatakan beberapa hari terakhir gejalanya sudah tidak ada sehingga bisa dipindahkan sembari menunggu hasil swab follow up yang menunjukkan ia masih positif atau tidak.

"Sesuai panduan Kemenkes revisi lima kalau pasien sejak awal ada gejala harus ada pengambilan swab follow-up sebelum dinyatakan sembuh," katanya.

"Berbeda dengan situasi pada pasien yang tak bergejala. Pasien yang asimptomatik tidak perlu diswab follow-up, cukup isolasi selama 10 hari bisa dinyatakan sembuh," jelas dr Cahyo.

( Posbelitung.co / BryanBimantoro )

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved