Irjen Napoleon Dijeblos ke Rutan dengan Pembobol Bank, Ungkap Keganjilan Terkait Bursa Calon Kapolri

Anehnya jendral bintang dua itu dijebloskan dengan tersangka yang ia tangkap sendiri. Yakni Maria Pauline Lumowa tersangka kasus pembobolan Bank BNI 

Editor: Hendra
Tribunnews/Irwan Rismawan
Terdakwa kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Irjen Pol Napoleon Bonaparte menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2020). 

POSBELITUNG.CO , JAKARTA,  - Irjen Napoleon Bonaparte terdakwa kasus dugaan korupsi terkait penghapusan red notice atas nama Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra kini dijebloskan rumah tahanan.

Anehnya jendral bintang dua itu dijebloskan dengan tersangka yang ia tangkap sendiri.

Yakni Maria Pauline Lumowa tersangka kasus pembobolan Bank BNI 

Saat berstatus buron, Maria ditangkap oleh Napoleon pada Juli 2020.

Ketika itu, Napoleon menjabat sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri.

"Saya ditempatkan di sini, bersama dengan penjahat narkoba, koruptor, bahkan bersama dengan orang yang saya tangkap bulan Juni lalu di Serbia, Maria Pauline Lumowa," ucap Napoleon dalam wawancara eksklusif dengan jurnalis Kompas TV, Aiman Witjaksono.

"Jeruji di sini tidak akan memakan badan dan mental saya," sambungnya.

BACA JUGA:

--> Inilah Deretan Nama Bakal Calon Kuat Pengganti Kapolri Idham Azis, 11 Orang Komjen dan 3 Orang Irjen

Napoleon merupakan terdakwa kasus dugaan korupsi terkait penghapusan red notice atas nama Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra.

Ia didakwa menerima uang dari Djoko Tjandra sebesar 200.000 dollar Singapura dan 270.000 dollar Amerika Serikat atau Rp 6,1 miliar.

Napoleon justru menilai tuduhan tersebut adalah sebuah rekayasa.

"Itu tuduhan rekayasa yang dibuat oleh Tommy Sumardi (terdakwa lain dalam kasus ini). Tugas dialah yang harus membuktikan apa itu benar. Mari kita lihat di pengadilan, apa buktinya," tutur dia.

Jenderal bintang dua itu pun mengendus adanya keganjilan dalam kasus yang menjeratnya.

Ia mengaku tidak mengenal Tommy Sumardi secara pribadi.

BACA JUGA:

--> Pemuda Pembunuh Sadis Driver Ojol Tiba ke Pangkalpinang, Korban Disekap Diinjak Dimasukkan ke Karung

Napoleon mempertanyakan mengapa ada orang yang mau mengorbankan diri sendiri untuk masuk penjara demi menjatuhkan dirinya.

"Dari situ saja itu sudah tercium. Ia bukan orang yang dirugikan. Pasti kan ada dalangnya. Ada kepentingan yang lebih besar daripada saya," ujar dia.

Dari keganjilan yang ada, Napoleon mengaku merasa dikorbankan.

Kendati demikian, soal siapa pihak yang diuntungkan, Napoleon menilai publik yang lebih tahu.

Ia menduga ada kemungkinan bahwa kasus yang menimpanya berhubungan dengan bursa calon kapolri pengganti Jenderal (Pol) Idham Azis.

Bahkan, menurut dugaannya, ada hal yang lebih besar lagi, yaitu upaya untuk menutupi suatu perbuatan pidana.

"Saya tidak pernah bilang ada yang diuntungkan. Itu publik mungkin lebih tahu. Pertanyaan bukan yang diuntungkan atau tidak diuntungkan, tapi ada keganjilan. Tapi, semua nanti akan terungkap di pengadilan," ungkap Napoleon.

Irjen Napoleon: Saya Ditempatkan bersama Penjahat Narkoba, Koruptor, bahkan yang Saya Tangkap

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Irjen Napoleon: Saya Ditempatkan bersama Penjahat Narkoba, Koruptor, bahkan yang Saya Tangkap", 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved