Pecinta Tanaman Perlu Tahu, Ternyata Bunyi-bunyian Pengaruhi Pertumbuhan Tanaman, Yuk Simak!

Informasi tersebut didapatkan Anggung dari berbagai jurnal yang dibaca, karena tengah bereksperimen dengan tanaman.

Editor: Novita
PIXABAY/kaboompics
Ilustrasi tanaman hias 

POSBELITUNG.CO - Buat kamu pecinta tanaman, berhati-hatilah dalam menumpahkan emosi.

Intonasi yang keluar saat orang yang tengah marah, ternyata berdampak buruk terhadap pertumbuhan tanaman.

“Dia gak tahu bahasa, tapi dia (tanaman) bisa menerima intonasi,” ujar musisi Bottlesmoker, Anggung Suherman saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/12/2020).   

Informasi tersebut didapatkan Anggung dari berbagai jurnal yang dibaca, karena tengah bereksperimen dengan tanaman.

“Kami bosan di rumah saja dan konser virtual. Kami ingin menyelenggarakan konser dengan audience tanaman,” tutur dia.

Ia tidak ingin suara musiknya malah berpengaruh buruk terhadap tanaman.

Karena itulah dia melakukan riset, sekaligus membaca berbagai artikel ilmiah.

Hasilnya, musik yang disukai tanaman ada pada frekuensi bumi di angka 432 hertz.

Sedangkan standar manusia ada di 441 hertz.

“Manusia biasa menggunakan 432 hertz untuk kebutuhan healing,” tutur dia.

Tanaman juga menyukai suara yang melengking yang berada di frekuensi 5.000 hertz.

Suara itu bisa digantikan dengan bunyi-bunyian alam, seperti burung yang melengking, tongeret, jangkrik, dan lainnya.

Untuk musik, frekuensi itu bisa diperoleh dari musik klasik atau melodi yang menghasilkan suara repetitif.

Seperti unsur string, suara alam, air, dan angin.

Bunyi-bunyian tersebut membuat tanaman bahagia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved