Gara-gara Lupa Password, Programer Ini Kehilangan Uang Rp 3,1 Triliun

Usut punya usut, Thomas ternyata kehilangan secarik kertas, yang mana ia gunakan untuk menulis kata sandi dari IronKey tersebut beberapa tahun lalu.

Editor: Rusmiadi
PEXELS/WORLDSPECTRUM
Ilustrasi Bitcoin 

Kini, Thomas hanya punya dua kesempatan terakhir sebelum flash drive tersebut mengenkripsi seluruh isi data di dalamnya, selamanya.

Jika sudah terenkripsi, Thomas akan kehilangan akses pada seluruh Bitcoin miliknya selamanya.

Cara kerja Bitcoin berbeda

Sebagai mata uang elektronik, Bitcoin memiliki cara kerja yang berbeda dengan mata uang konvensional, terutama dari segi penggunaan pengaman kata sandi.

Jika uang biasa, pengguna bisa menyimpannya melalui bank (PayPal, BCA, dan lainnya) atau dompet digital (GoPay, DANA, OVO, dan sebagainya) di mana pengguna sewaktu-waktu bisa mengatur ulang kata sandinya ketika lupa dengan melakukan berbagai verifikasi data.

Hal ini berbeda dengan Bitcoin. Pencipta mata uang virtual yang dikenal sebagai Satoshi Nakamoto mengatakan, ide utama Bitcoin adalah memungkinkan siapa pun di dunia untuk memiliki rekening bank digital dan menyimpan uang dengan cara yang tidak dapat dicampuri atau diatur oleh pemerintah.

Jadi hanya pemilik Bitcoin saja yang mengetahui private key sebagai akses ke dompet Bitcoinnya.

Skema inilah yang membuat Bitcoin menjadi mata uang yang berisiko.

Karena sekali pemilik Bitcoin melupakan private key, tidak ada cara untuk mengatur ulang kunci rahasia tersebut.

Banyak orang kehilangan private key

Thomas bukan satu-satunya orang yang tak bisa mengakses private key, karena lupa kata sandi.

Brad Yasar, seorang pengusaha di Los Angeles, juga pernah mengalami hal serupa.

Ia kehilangan private key Bitcoinnya bertahun-tahun yang lalu.

“Selama bertahun-tahun saya menghabiskan ratusan jam mencoba untuk bisa masuk ke dompet tempat Bitcoin berada, tapi sia-sia,” kata Yasar, yang memiliki beberapa komputer desktop yang berisi ribuan Bitcoin yang ia buat, atau dari hasil tambang.

Lain cerita dengan Gabriel Abed, ia kehilangan kehilangan sekitar 800 Bitcoin ketika seorang kolega memformat ulang laptop miliknya pada 2011 lalu, yang mana berisi private key ke dompet Bitcoin.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved