Dentuman Keras di Langit Malang Raya, Ahli Geologi UB Sebut dari Permukaan Tanah

Adi juga membantah adanya dugaan masyarakat jika dentuman tersebut diakibatkan adanya aktivitas peledakan untuk membuat Jalur Lintas Selatan (JLS).

tribunnews
Pemandangan Waduk Bajulmati di Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. 

POSBELITUNG.CO - Malang Raya dan sekitarnya geger, terjadi dentuman keras selama enam jam di langit. Ahli Geologi Universitas Brawijaya (UB), Adi Susilo mengatakan, suara berasal dari permukaan tanah.

"Jadi saya menduga suara dentuman tersebut berasal dari permukaan tanah. Karena, jika itu asalnya dari dalam bumi, dia akan tercatat di alat sensor seismik," ujarnya, saat dihubungi.

Namun sebelum itu, ia sudah melakukan konfirmasi kepada pihak BMKG Tretes dan Stasiun Geofisika Malang, namun hasilnya nihil. Sensor seismik tak merekam adanya anomali atau pergerakan.

Ia menjelaskan seandainya dentuman tersebut merupakan aktivitas gempa atau letusan gunung berapi, maka suara dan tanda-tanda aktivitasnya juga akan berbeda.

"Kalaupun gempa bumi artinya tanah yang kita injak goyang. Nah ini kan suaranya gemlegar dan hanya getar saja jendela," ungkapnya.

Di samping itu, Adi juga membantah adanya dugaan masyarakat jika dentuman tersebut diakibatkan adanya aktivitas peledakan untuk membuat Jalur Lintas Selatan (JLS).

Saat ini, pihak Kabupaten Malang tengah menggarap Jalur Lintas Selatan (JLS) untuk memberikan kemudahan akses pariwisata. Ia menduga kuat, fenomena ini terjadi di permukaan tanah dan masih terus mencari sumber informasi.

"Kalau untuk JLS pastinya menggunakan peledak, tapi apabila memakai bahan peledak otomatis akan masuk ke dalam tanah kemudian tercatat ke seismik sebagai pergerakan. Tapi ini engga kan?" kata dia.

Tak hanya itu, ia juga menjelaskan faktor lain penyebab dentuman bisa terjadi. Seperti adanya faktor cuaca atau petir.

"Hingga kini, lightning counter tak merekam adanya petir saat dentuman terjadi. Kemarin (02/02/2021) juga nggak ada petir, rata-rata hanya diguyur hujan dengan intensitas tinggi saja tanpa disertai petir," jelas dia.

Hingga saat ini, fenomena ini masih menyita perhatian banyak publik lantaran masih menyisakan tanda tanya.

Sebelumnya, warga Malang Raya dan sekitarnya geger dengan suara dentuman keras yang terjadi saat Selasa, (2/2/2021).

Dugaan warga, ada yang menduga sumber suara dari Gunung Raung, hingga Gunung Semeru.

Namun, saat dikonfirmasi, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Karangkates Malang Mamuri yang menyatakan alat BMKG tidak merekam pergerakan atau suara dentuman misterius yang didengar banyak warga Malang raya dan sekitarnya.

"Berdasarkan data sensor sismic di Malang, Tretes, dan Gedangan pada rentang waktu pukul 24.00-03.00 WIB, tidak menunjukkan peningkatan aktivitas kegempaan," kata dia.

Demikian pula dari data aktifitas sambaran petir juga tidak menunjukkan anomali peningkatan. "Jadi sampai saat ini kami masih belum jelas kepastian sumber suara dentuman tersebut," kata Mamuri. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dentuman Keras Gegerkan Malang Raya, Ini Kata Ahli Geologi UB"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved