Bayi Lahir Tanpa Bola Mata, Ibunya Rasakan Ini Saat Hamil, Tak Tahu Apakah Bisa Disembuhkan
Sejak dilahirkan sang ibu, bayi ini tidak memiliki fisik sempurna seperti bayi lainnya.
Dokter tersebut memberikan catatan diagnosis: ods cryptophthalmos dan menyarankan agar dilakukan pemeriksaan USG mata dan MRI orbita di RSUD Dr Soetomo.
Lalu Mulyadi diminta mengurus dokumen yang diperlukan.
“Awalnya dibawa ke dokter spesialis mata (di Nganjuk), katanya infeksi, terus balik lagi antara bola mata kecil atau tidak ada (bola mata).
Bapaknya kurang yakin, pindah lagi ke klinik (dr Rozalina Loebis), klinik menyarankan ke (RSUD) Dr Soetomo,” kata Niati.
Urusan dokumen kependudukan kini sudah selesai. Atas bantuan pemerintah desa setempat, Mulyadi dan keluarga telah terdata sebagai warga Dusun Padasan, dan memiliki dokumen kartu keluarga (KK) serta kartu tanda penduduk (KTP).
Keluarga Mulyadi juga telah terdata sebagai penerima PBI BPJS kesehatan, sehingga seluruh biaya pengobatan Syifa di RSUD Dr Soetomo gratis.
“Alhamdulillah gratis semua. Iya (pakai BPJS Kesehatan), alhmadulillah sudah pindah (KTP dan KK) di sini. Kalau bapak (Mulyadi) baru beberapa hari kemarin balik ka Palu, kerja nambal ban lagi,” ujar Niati.
Menurut Niati, Pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui bidan desa setempat rutin mengecek kondisi Syifa.
Kondisi Syifa sendiri tampak normal, seperti balita pada umumnya.
“Nangis, pipis biasa, normal semua, (minum) ASI banyak,” sebutnya.
Niati tak tahu apakah Syifa dapat disembuhkan.
Namun, sebagai orangtua tentu saja dia berharap buah hatinya itu tumbuh sehat.
“Ya harapannya anak saya semoga sehat-sehat saja,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Baron Slamet Indrianto tidak berada di tempat saat dikunjungi Kompas.com, Minggu (7/3/2021).
Saat dihubungi via telepon dan pesan singkat, Slamet juga tak menjawab kala ditanya mengenai langkah desa dalam membantu Syifa. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Arsyifa, Bayi 3 Bulan Tanpa Bola Mata, Ibunya Rasakan Gatal di Sekujur Tubuh Saat Hamil"