Berita Belitung Timur
Nek Arsi Ngontel Berburu Daging di Pasar Murah di Manggar, Belinya Petai dan Cabai Merah
Pelan-pelan dia memakirkan sepedanya lalu berjalan dengan langkah cepat menuju lapak di Pasar Murah dari Dinas Pertanian dan Pangan Belitung Timur.
Penulis: Bryan Bimantoro |
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Perempuan sepuh terlihat datang dari arah timur. Dia ngontel (mengayuh sepeda ontel) menuju Taman Kreasi Remaja Kantor Camat Manggar.
Pelan-pelan dia memakirkan sepedanya lalu berjalan dengan langkah cepat menuju lapak di Pasar Murah dari Dinas Pertanian dan Pangan Belitung Timur.
Dia sempat satu kali mengelilingi semua lapak dan tiba-tiba dia terlihat lemas. Daging murah yang ia cari ternyata tidak ada. Padahal tujuannya dia datang ke pasar murah ini adalah mencari daging untuk lebaran.
"Ternyata tidak ada dagingnya," kata perempuan 71 tahun itu dengan garis mata kecewa saat ditanyai posbelitung.co, Jumat (23/4/2021).
Tak ingin pulang dengan tangan hampa, ia akhirnya membeli cabai merah dan petai untuk memasak di rumah.
Nek Arsi yang tinggal di Desa Lalang ini menuturkan meski barang yang ia cari tidak ada, namun cukup terbantu dengan adanya pasar murah ini.
Ia menilai harga-harganya cenderung lebih rendah dibandingkan di pasar reguler.
Ia mencontohkan harga cabai merah yang dia beli, di pasar harganya Rp8 ribu per ons sedangkan di pasar murah ini harganya Rp6 ribu dengan ukuran yang sama.
"Semoga pasar murah seperti ini bisa lebih sering dilaksanakan karena sangat membantu masyarakat," harapnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Belitung Timur Trijaka Priyono mengatakan pasar murah ini atas kerjasamanya dengan Perum Bulog.
Trijaka bilang tujuan diadakannya pasar murah ini adalah membantu masyarakat mendapatkan harga kebutuhan pokok yang lebih murah.
Selain itu, kata dia, juga sebagai wujud dukungan pemerintah kepada para petani dalam menyediakan wadah untuk menjual produk-produknya.
"Kita siapkan lebih dari 1000 kg beras asli produk lokal dari Danau Nujau Gantung. Selain itu juga hasil-hasil petani kita tampung juga di sini selain dari sembako seperti minyak, gula, tepung, dan lainnya," kata Trijaka.
Dia menyebut memang awalnya mereka akan menjajakan daging kerbau beku, namun karena keterbatasan stok dari provinsi maka diurungkan dulu.
Ia mengatakan baru akan menjual daging kerbau beku sekitar tujuh hari sebelum lebaran supaya terjadi kestabilan stok di pasaran.
Trijaka mengatakan pasar murah ini sejatinya bisa dilaksanakan di setiap kecamatan. Ia memberikan keleluasaan pada setiap camat dalam mengadakan pasar murah untuk warganya.
"Kalau memang ada keinginan, kami siap memfasilitasi agar kerjasama juga dengan Perum Bulog bagi warga-warga di kecamatan lain," tutupnya.
(Posbelitung.co/BryanBimantoro)