Pilpres 2024
Airlangga dan Ridwal Kamil Bertemu, Pengamat Politik: Pilpres 2024, Sangat Mungkin Berpasangan
Ridwan Kamil mengaku sangat mendukung Airlangga Hartarto ke Pilpres 2024 bahkan ia siap untuk berkolaborasi nantinya
POSBELITUNG.CO, BANDUNG, -- Pemilihan Presiden (Pilpres) masih sekitar 3 tahun lagi atau tepatnya Pilpres 2024.
Sejumlah politisi mulai melakukan penjajakan, hingga mencari pendamping untuk Pilpres 2024.
Salah satunya adalah Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Ia menemui Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Bahkan disebut-sebut, Airlangga Hartarto-Ridwan Kamil bisa menjadi simbol menuju Pilres 2024.
Pengamat politik Universitas Padjadjaran (Unpad), Firman Manan menuturkan peluang keduanya untuk berduet cukup terbuka mengingat Pilpres masih cukup jauh.
"Karena Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketum Golkar maka tentu harus mencari figur di luar Golkarkan, yang pertama bisa dari partai lain,
yang kedua memang orang non-partai tetapi punya tingkat elektabilitas yang cukup tinggi, paling tidak dikenal oleh publik. Sangat mungkin berpasangan," ujar Firman Manan saat dihubungi lewat sambungan telepon, Sabtu, (5/6/2021).
Setidaknya, kata Firman, pertemuan itu bisa menjadi benih komunikasi politik untuk menjaring sosok yang punya peluang diusung Partai Golkar pada Pilpres mendatang.
"Memang tidak bisa dilepaskan saya pikir pertemuan ini dari konteks 2024.
Paling tidak ini upaya untuk membangun komunikasi kemungkinan yang terjadi terkait dengan kandidat yang punya peluang, untuk kemudian diusung oleh Golkar di tahun 2024," kata Firman.
Peluang berduet dengan Airlangga, kata Firman, lebih terbuka jika Ridwan Kamil menjadi kader partai lain.
Seperti diketahui, sejak mengawali karir politiknya, Ridwan Kamil belum memutuskan untuk menjadi kader partai.
Meski demikian, sambung Firman, dari segi kecocokan atau dinilai karena sejauh ini belum ada hubungan kerja sama keduanya yang bisa menunjukkan chemistry.
"Peluang kedua tokoh ini berpasangan dalam Pilpres akan lebih besar jika Ridwan Kamil menjadi kader partai lain.