Berita Belitung
Sempat Muntah Darah, ABK Kapal Tongkang Meninggal saat Pelayaran Menuju Marunda Jakarta Utara
Miftahul Ihsan (25) ABK tugboat Amanda VII meninggal dunia saat kapal sedang perjalanan laut dari Pelabuhan Tayan Kalimantan Barat menuju Jakarta.
POSBELITUNG.CO, BELITUNG -- Miftahul Ihsan (25) ABK tugboat Amanda VII meninggal dunia saat kapal sedang perjalanan laut dari Pelabuhan Tayan Kalimantan Barat menuju Marunda Jakarta Utara.
Kabar meninggalnya seorang ABK ini disampaikan Kapolsek Gantung AKP Wawan Suryadinata.
Dia menceritakan, tugboat Amanda VII rencananya akan menggantikan kapal tugboat ATT 88 yang mengalami kerusakan di Marunda.
"Minggu (8/8/2021) sekira pukul 13.00 wib Polsek Gantung mendapatkan informasi bahwa ada ABK kapal jenis tugboat meninggal dunia dalam kapal. Kapal berangkat pada hari Jumat (6/8/2021) lalu dari Kalimantan Barat menuju Marunda, Jakarta Utara," kata Wawan, Senin (9/8/2021).
Menurutnya, ABK tersebut meninggal diduga sakit.
Baca juga: Anya Geraldine jadi Pelakor dalam Film Selesai, Tompi Sebut Cuma Anya Sosok Paling Cocok
Wawan menjelaskan, kapal tugboat Amanda VII berangkat dari Pelabuhan Tayan Kalimantan Barat dengan membawa tongkang pasir.
Kemudian, saat kapal Tugboat Amanda VII melakukan perjalanan untuk menarik tongkang yang berisikan pasir kuarsa tiba-tiba seorang masinis 1 meninggal dunia dalam kapal.
Di mana posisi kapal tepatnya sudah memasuki perairan laut Jawa dengan jarak tempuh ke Marunda diperkirakan sekitar 40 jam.
"Sebelum dipastikan meninggal di atas kapal, ABK yang bertugas sebagai masinis itu sempat muntah darah di dekat pintu keluar sebelah kanan tugboat. Sempat mendapat pertolongan dari ABK lainnya, namun korban tak terselamatkan," ungkap Wawan.
Baca juga: TERNYATA Luna Maya dan Sophia Latjuba Punya Selera yang Sama soal Bagian Tubuh Pria
Dia mengatakan, Kapten kapal melaporkan kejadian tersebut pada owner kapal tugboat tersebut.
Selanjut owner menghubungi agen PT Samudra Indra Bersama (SIB ) yang ada di Manggar Belitung Timur.
Pihak agen menghubungi pihak UPP Nasabandar Manggar sekaligus menghubungi KKP Pelabuhan Manggar.
Mengingat jarak tempuh menuju Marunda cukup jauh dan khawatir jenazah membusuk, kapten kapal Amanda VII memutuskan memutar balik kapal menuju pelabuhan Tanjung Labun Desa Limbongan.
"Agen Pelayaran melakukan kordinasi dengan pihak terkait untuk membawa jenazah dikarenakan jarak tempuh ke pelabuhan Tanjung Labun paling dekat yang hanya jarak tempuh 20 jam daripada membawa jenazah ke jakarta," ujar Wawan.

Evakuasi jenazah ABK tugboat Amanda VII melibatkan Polsek Gantung, BPBD Belitung Timur, UPP Manggar, KKP Pelabuhan, tim RSUD Beltim dan Kades Limbongan.