Meski Bisa dan Sanggup, Dinas Sosial Tak Punya Anggaran Bayar Biaya Perawatan Bayi yang Dibuang

DSPPA tak punya anggaran untuk biaya rumah sakit bagi bayi yang dibuang orang tuanya.

Penulis: Dede Suhendar | Editor: M Ismunadi
Istimewa/Polsek Membalong
Bayi yang ditemukan di rumah warga Desa Tanjung Rusa, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, Kamis (16/9/2021). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG -- Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPA) Kabupaten Belitung akan berkoordinasi dengan RSUD Marsidi Judono untuk penyerahan bayi yang dibuang orang tuanya.

Namun, DSPPA tidak memiliki anggaran untuk membayar biaya rumah sakit selama perawatan.

Sebab berkaca dari kejadian sebelumnya, biaya perawatan bayi terlantar dibebankan kepada DSPPA.

Karena tidak memiliki anggaran, biaya perawatan dibayar dengan cara urunan sesama pegawai dan lembaga yang berkenan membantu.

"Kalau dibebankan ke Dinsos, kami tidak punya anggaran. Sebenarnya kami bisa dan sanggup tapi bukan seperti itu solusinya," ujar Nurman Sunanda, Kepala DSPPA Kabupaten Belitung kepada posbelitung.co.

Setelah penyerahan bayi dari RSUD, DSPPA selanjutnya akan mengawasi dan mengasuh sementara melalui panti asuhan ataupun lembaga lainnya.

Namun, Nurman belum menentukan panti asuhan atau lembaga yang akan ditunjuk.

Sementara itu, bicara adopsi bayi tersebut pihaknya tetap berpedoman pada Permensos yang telah mengatur persyaratannya.

"Prosedurnya tetap ada tapi kami juga masih menunggu proses di kepolisian," katanya.

Sementara itu, Kabid Rehabilitasi, Perlindungan dan Jaminan Sosial, DSPPA Mukromi menjelaskan bicara adopsi anak prosesnya cukup panjang dan banyak persyaratan yang harus dipenuhi.

Sebab, pihaknya mencegah terjadinya salah asuh terhadap anak tersebut.

Pada tahap awal, DSPPA akan menerbitkan pengumuman di media cetak tentang informasi bayi yang ditelantarkan.

"Pengumuman itu tiga bulan berturut-turut memberitahukan kepada khalayak ramai tentang informasi bayi itu," katanya.

Jika pengumunan sudah dilakukan, maka proses adopsi bisa dilakukan dan bagi pihak yang berkenan bisa menghubungi DSPPA.

Setelah segala persyaratan dipenuhi, maka pihaknya akan melakukan home visit untuk memastikan kondisi calon orang tua angkat.

Kemudian, home visit kembali dilakukan tim PIPA (Pertimbangan Perizinan Pengangkatan Anak) Provinsi Kepulauan Babel.

"Jadi memang persyaratan diatur bukan mempersulit tapi menghindari terjadinya salah asuh," ungkapnya.

Hasil home visit DSPPA nantinya akan menjadi rekomendasi kepada PN Tanjungpandan untuk menentukan orang tua asuh bayi.

Di Samping garasi rumah warga

Belum lama ini, tepatnya Kamis (16/9/2021) lalu, bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan di samping garasi rumah warga bernama Zul yang beralamat di Jalan Merdeka desa setempat.

Pelaku tega meninggalkan bayi hanya beralaskan kain gorden dengan tali pusar masih menempel.

"Saya ditelpon warga sekitar pukul 20.30 WIB semalam. Setelah tiba di lokasi, posisinya seperti itu diletakan di samping garasi rumah warga, tega sekali," ujar Kepala Desa Tanjung Rusa Agus Hero Planeto saat dihubungi posbelitung.co , Jumat (17/9/2021).

Ia menuturkan setelah menghubungi Polsek Membalong, masyarakat sepakat memotong tali pusar bayi dengan bantuan bidan.

Setelah anggota Polsek Membalong tiba, bayi langsung dievakuasi ke RSUD Marsidi Judono Tanjungpandan.

"Kasihan sekali, cuman dilepaskan begitu saja. Jadi langsung dibawa karena kondisinya sudah kedinginan," kata Agus.

Sementara ini pihaknya masih berkoordinasi dengan polisi mengumpulkan informasi.

Kapolsek Membalong AKP Karyadi membenarkan adanya penemuan bayi laki-laki di samping rumah warga di Desa Tanjung Rusa, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung pada Kamis (16/9/2021) malam.

Ia mengatakan pihaknya masih mengumpulkan informasi untuk mencari orang tua sekaligus pelaku pembuang bayi tersebut.

"Iya betul, sudah kami antarkan ke RSUD. Saat ini kami masih mencari informasi orang tua sekaligus terduga pelakunya," ujar Karyadi saat dihubungi posbelitung.co, Jumat (17/9/2021).

Ia menjelaskan kronologis kejadian berawal saat warga setempat Zulkifli bersama istrinya mendengar tangisan bayi dari luar.

Lalu, ia keluar untuk memanaskan mobil di garasi tetapi suara tangisan bayi terdengar lebih jelas dan dekat.

Ternyata bayi tersebut tergeletak di samping kanan garasinya.

"Warga ini langsung menghubungi ketua RT, kepala desa dan berkoordinasi dengan anggota kami," kata Karyadi.  (posbelitung.co/dede s)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved