Koordinator Wilayah SPPG Belitung Tegaskan Rekrutmen Relawan Program MBG Tak Dipungut Biaya

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Koordinator Wilayah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Belitung, Enggit Clara, menegaskan perekrutan relawan Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak dipungut biaya.

Hal ini menanggapi lebih dari seratus warga Belitung terindikasi menjadi korban penipuan berkedok perekrutan relawan dapur umum program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Para calon relawan diminta membayar Rp160 ribu per orang dengan alasan biaya pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan, namun hingga kini kegiatan tersebut tak kunjung berjalan.

Rencana dapur MBG disebut akan berdiri di kantor pemasaran perumahan yang berlokasi di Desa Aik Rayak, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Selain tidak dipungut biaya, Enggit juga memastikan belum ada rencana pendirian dapur umum MBG di perumahan Desa Aik Rayak, Kecamatan Tanjungpandan.

“Kalau di perumahan tidak ada rencana pembangunan dapur umum. Relawan MBG juga tidak dipungut biaya, semuanya gratis,” ujar Enggit, Rabu (10/9/2025).

Ia menjelaskan, bila ada perekrutan relawan, masyarakat perlu memastikan pihak yang merekrut benar-benar memiliki kerja sama resmi dengan Badan Gizi Nasional (BGN).

Semua kebutuhan relawan, termasuk pendaftaran dan seragam, ditanggung mitra yang sudah menandatangani nota kesepahaman dengan yayasan.

Enggit mengingatkan masyarakat agar selalu mengecek informasi sebelum mendaftar.

“Jangan menerima informasi mentah-mentah. Jika ada rekrutmen, pastikan dulu kebenarannya ke kami,” tegasnya.

Masyarakat yang ingin memperoleh kepastian dapat langsung menghubungi dapur umum atau SPPG di Jalan Akil Ali, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Dijanjikan Kerja di Dapur Umum MBG

Diberitakan sebelumnya, lebih dari seratus warga Belitung terindikasi menjadi korban penipuan berkedok perekrutan relawan dapur umum program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Para calon relawan diminta membayar Rp160 ribu per orang dengan alasan biaya pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan, namun hingga kini kegiatan tersebut tak kunjung berjalan.

Seorang calon relawan bernama Fauzi (nama samaran) menuturkan, perekrutan itu dilakukan lewat seorang penyalur.