Mendadak Heboh, Muncul Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang, Rajanya Berjulukan Baginda Sultan
Pemimpin mereka memiliki panggilan 'Sang Baginda Sultan' karena diklaim masih keturunan dari Sultan Banten.
POSBELITUNG.CO -- Mendadak heboh munculnya kerajaan baru Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Kejadian serupa kemunculan kerajaan pernah terjadi yakni Sunda Empire dan Agung Sejagat.
Kali ini di Pandeglang muncul kerajaan bernama Kerajaan Angling Dharma.
Raja Kerajaan Angling Dharma tersebut dipimpin oleh raja berjulukan Baginda Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus.
Dilansir posbelitung.co, kerajaan itu tepatnya terletak di Kampung Salangsari, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten.
Baca juga: Bupati Kolaka Timur Kena OTT KPK, Penangkapan Berawal di Tempat Kos, Diduga Menerima Suap
Seorang pengikut Kerajaan Angling Dharma, Aki Jamal, angkat bicara terkait kerajaan yang diikutinya.
Ia mengatakan, pemimpin mereka memiliki panggilan 'Sang Baginda Sultan' karena diklaim masih keturunan dari Sultan Banten.
Sementara, istri dari 'Sang Baginda Sultan' diketahui bernama Siti Aisyah binti Samun.
Baca juga: Presiden Jokowi Perintahkan Kapolri Usut Mafia Tanah Termasuk Aparat yang Merebut Hak Rakyat
Aki Jamal menjelaskan, Iskandar Jamaludin Firdaus dipanggil Baginda Sultan dan dianggap raja karena memiliki jiwa yang dermawan.

Menurut Aki, sosok yang disebutnya sebagai 'Baginda' adalah orang dermawan yang ingin mengentaskan kemiskinan.
Ia juga mengklaim bahawa rajanya sering melakukan aksi sosial.
“Beliau memang semua kegiatannya di bidang sosial. Memang baginda ini orangnya sangat luar biasa dan saya salah satunya santri baginda,” ujar Aki Jamal dikutip dari YouTube Kompastv, Rabu (21/9/2021).
Baca juga: Babinsa Hendak Diperiksa Polisi, Brigjen TNI Junior Tumilaar Surati Kapolri, Ini Jawaban Polda Sulut
“Baginda semua kegiatannya di bidang sosial, terutama tujuannya untuk menyejahterakan masyarakat miskin. Intinya, memanusiakan manusia,” kata Aki Jamal.
Aki menuturkan, raja yang ia ikuti itu kerap memperbaiki atau membangun rumah-rumah masyarakat miskin.
Ia mengaku bahwa pemimpin Kerajaan Angling Dharma ini membangun rumah warga miskin dengan uang sendiri.