Anak Usia 5-11 Tahun di Negara Ini Diusulkan untuk Bisa Divaksin Covid-19
Anak usia 5 sampai 11 tahun juga sedang diupayakan untuk bisa memperoleh vaksinasi Covid-19.
POSBELITUNG.CO - Anak usia 5 sampai 11 tahun juga sedang diupayakan untuk bisa memperoleh vaksinasi Covid-19.
Namun tidak seperti pada orang dewasa, dosis yang diberikan anak-anak yang belum diperbolehkan untuk divaksin ini akan diturunkan.
Adalah Anvisa, regulator kesehatan Brasil yang membocorkan rencana pemberian vaksin Covid- 19 untuk anak 5 sampai 11 tahun.
Anvisa menyebut Pfizer Inc telah mengajukan izin untuk penggunaan vaksin Covid-19 pada anak-anak berusia 5-11 tahun di negara tersebut pada Selasa (9/11/2021).
"Perwakilan Pfizer bertemu dengan Anvisa untuk mempresentasikan data teknis sebelum pengajuan resmi terkait permintaannya," terang regulator dalam pernyataan, seperti dikutip Tribunnews dari Reuters.
Dosis untuk anak-anak berusia 5-11 tahun akan lebih rendah daripada dosis anak-anak di atas usia 12 tahun karena (menggunakan) formula baru yang dikembangkan oleh perusahaan (Pfizer).
Vaksin Comirnaty Pfizer, yang dikembangkan dalam kemitraan dengan BioNTech, telah terdaftar di Brasil sejak Februari.
Ini merupakan satu-satunya vaksin yang diizinkan di Brasil untuk digunakan pada anak-anak berusia 12 tahun ke atas.
Tidak ada pengembang lain yang mengajukan permohonan untuk menggunakan vaksinnya pada orang yang berusia di bawah 18 tahun.
Seperti diketahui, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (DCD) AS minggu lalu mendukung penggunaan secara luas vaksin Pfizer pada anak-anak usia 5 hingga 11 tahun di Amerika Serikat.
Vaksin Booster
Pfizer dan BioNTech pada hari Selasa kembali meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk mengizinkan dosis booster vaksin mereka pada semua orang dewasa.
Saat ini, booster diizinkan untuk orang berusia 65 tahun ke atas, dan orang lain yang berisiko tinggi terinfeksi dalam pekerjaan mereka.
Sebuah panel penasihat FDA pada bulan September menolak permintaan Pfizer untuk menggunakan booster untuk semua individu berusia 16 tahun ke atas, dengan mengatakan lebih banyak data keamanan diperlukan, terutama mengenai risiko peradangan jantung pada orang yang lebih muda.
Berdasarkan data kementerian kesehatan, hampir 610.000 orang Brasil telah meninggal karena COVID-19.