Dirjen Minerba ke Babel, Meninjau Smelter Titanium Satu-satunya di Indonesia

Untuk tahap awal telah dimulai dengan melibatkan PT Superintending Company of Indonesia (Sucofindo) untuk proses verifikasi.

Penulis: Riki Pratama |
IST/Dokumentasi Kominfo Babel
Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman 

"Kita dukung secara pribadi, apalagi ada pemanfaatan limbah menjadi bahan berharga yang dimaksimal kenapa tidak memaksimalkanya," kata Helmi

Namun, Helmi meminta terkait izin lingkungan dan dampak terhadap masyarakat menjadi prioritas dalam pembangunan smelter tersebut.

"Tentunya harus menyerap tenaga kerja, kemudian pengelola bahan baku harus secara maksinal. Izin lingkungan seperti apa, sumber bahan baku seperti apa. Karena izin semua sekarang sudah ada di pusat jangan sampai pembangunan itu berimbas ke tataran masyarakat sekitar," ujar Politisi PPP ini.

Dia juga mempertanyakan asal bahan baku tailing yang didapatkan nantinya, untuk pengelolaam logam titanium.

"Kalau itu memang dari bahan eks timah atau tailing berapa banyak barang itu tersedia. Berapa banyak betul kajianya, sudah dikaji belum jangan nanti hanya bertahan beberapa tahun karena cuman dapat setengah ons. Tentunya disamping perusahan akan rugi dan bekerja tidak maskimal," terangnya.

Ia meminta, perusahaan yang bakal melakukan pengolahan logam titanium dapat menggunakan teknologi yang mumpuni nantinya.

"Kita setuju dengan adanya upaya hilarisasi, cuman seberapa banyak betul barang itu tailing apakah sudah melalui kajian. Cukup untuk berapa lama itu harus dikaji, dan sumber bahan baku berasal dari mana. Secara pribadi saya mendukung apabila berimbas pada pendapatan daerah dan masyarakat Babel," harapnya.

(Bangkapos.com/Riki Pratama)

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved