WNI Bernama Dwi Dahlia Susanti Danai ISIS, Amerika Ungkap Sumber Dananya, Uangnya Buat Beli Senjata
Lima orang WNI dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat setelah terdeteksi mendanai organisasi teroris ISIS
POSBELITUNG.CO, AMERIKA SERIKAT - Sebanyak 5 orang warga negara Indonesia (WNI) dijatuhi sanksi oleh pemerintahan Amerika Serikat (AS).
Pasalnya ke lima orang WNI tersebut disebutkan menjadi fasilitator pendanaan kelompok teroris ISIS atau Islamic State Irak Suriah atau juga Daesh.
Diketahui ISIS yang merupakan sebuah kelompok bentukan Amerika Serikat ini telah jauh menyimpang.
Baca juga: Kesabaran Vladimir Putin Habis, Lama Menunggu Makin Bahaya, Tegaskan Serang Duluan NATO di Ukraina
Organisasi Islam fundamentalis dan kelompok jihadis ini menyebarkan teror dan ingin mendirikan negara kekalifatan Islam di kawasan Suriah dan Irak.
Dikutip dari laporan resminya, kelima WNI itu diduga terkait dengan Indonesia karena memiliki paspor yang berasal dari Indonesia.
Lima orang mendapatkan sanksi adalah Rudi Heryadi, Ari Kardian, Muhammad Dandi Adhiguna dan Dini Ramadhani dan Dwi Dahlia Susanti.
Nama terakhir diduga mempunyai peranan penting dalam jejaring ini.
Dia adalah Dwi Dahlia Susanti.
“Dwi Dahlia Susanti telah menjadi fasilitator pendanaan ISIS setidaknya sejak 2017 dan telah membantu anggota ISIS lainnya dengan pengiriman uang yang melibatkan individu di Indonesia, Turki, dan Suriah,” tulis laporan tersebut dikutip pada Selasa (10/5/2022).
Baca juga: Heboh Penyakit Hepatitis Misterius, dr Zaidul Akbar Ingatkan Satu Hal Penting Ini Agar Tak Tertular
Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa pada akhir 2017, Dwi Dahlia Susanti membantu suaminya mengirimkan hampir 4.000 dolar Amerika atau sekitar Rp 58 juta, serta mengirimkan senjata kepada seorang pemimpin ISIS.
Saat itu, Susanti juga sempat mengalihkan sekitar 500 dolar AS atau sekitar Rp 7 juta dari dana tersebut untuk para pendukung ISIS di jaringannya sendiri.
Sayangnya dalam laporan tersebut tidak disebutkan, apakah yang disebut ‘jaringannya sendiri’ itu termasuk Indonesia atau bukan.
Namun, disebutkan pada tahun 2021 ia juga mengirimkan uang dari Indonesia ke Suriah.
“Pada awal tahun 2021, Susanti telah memfasilitasi pengiriman uang dari Indonesia ke Suriah untuk memberikan dana kepada individu-individu di kamp-kamp pengungsi,” tulis laporan tersebut.
Dalam beberapa kasus, dana ini disebut digunakan untuk menyelundupkan anak-anak remaja keluar dari kamp, di mana mereka diterima oleh pejuang ISIS.
Baca juga: Berani Menantang, Rusia Akui Mudah Hancurkan NATO, Hanya 30 Menit Hancur Lebur dengan Senjata Nuklir
