Perang Rusia dan Ukraina

Uni Eropa Takut dengan Amerika, Ikutan Embargo Migas Rusia, Vladimir Putin: Sama Saja Bunuh Diri

Akibat takut dengan Amerika, Uni Eropa mengalami krisis energi yang berimbas pada krisis pangan dan ekonomi di negaranya sendiri

Editor: Hendra
(AP PHOTO/SERGEY GUNEEV)
Presiden Rusia Vladimir Putin 

POSBELITUNG.CO, MOSKOW – Uni Eropa yang takut dengan Amerika Serikat hingga mengembargo migas Rusia merupakan kebijakan yang sangat bodoh.

Ikut-ikutan Amerika Serikat sama saja dengan menyengsarakan rakyatnya sendiri.

Presiden Rusia Vladimir Putin pun menilai kebijakan Uni Eropa tersebut sama saja dengan bunuh diri.

Mengembargo migas Rusia justru akan mempersulit perekonomian Uni Eropa itu sendiri.

Baca juga: Senjata Makan Tuan, Imbas G7 Isolasikan Rusia, Masyarakat Global Alami Krisis Pangan dan Kelaparan

Menurut Putin, Uni Eropa terpaksa ikut Amerika Serikat karena dibawah tekanan.

Karenanya kebijakan mengembargo migas Rusia merupakan kebijakan politis, tapi tak memikirkan dampak perekomian negeranya.

"Penolakan sumber daya energi Rusia berarti Eropa secara sistematis akan menjadi kawasan dengan biaya energi tertinggi di dunia,” kata Putin dikutip Sputniknews, Selasa (17/5/2022).

Ia melanjutkan, harga-harga akan naik dan sumber daya akan masuk ke kawasan ini, tetapi tidak mungkin mengubah situasi secara radikal.

Kata Putin, ini akan secara serius, dan menurut beberapa ahli tidak dapat ditarik kembali.

Aksi itu merusak daya saing sebagian besar industri Eropa, yang sesungguhnya telah kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan di wilayah lain di dunia.

Penjelasan panjang lebar itu disampaikan Vladimir Putin di hadapan para pejabat yang dikhususkan menangani masalah energi.

Putin mengatakan, kelas politik barat telah berspekulasi tentang masalah iklim, meremehkan pentingnya sumber energi hidrokarbon tradisional.

Baca juga: Amerika Malu Ketahuan Publik, Ajak Rusia Negosiasi Akhiri Perang, Ajukan Syarat Minta Putin Tobat

Di saat bersamaan, mereka melebih-lebihkan efektivitas energi alternatif dalam mengisi kesenjangan.

Ini, kata Putin, membantu memicu krisis energi saat ini yang oleh para pejabat barat sekarang kesalahannya ditimpakan ke Rusia.

"Hari ini kita melihat untuk alasan politik yang mutlak, karena ambisi mereka sendiri dan di bawah tekanan dari penguasa Amerika mereka, negara-negara Eropa memberlakukan sanksi yang lebih dan lebih pada pasar minyak dan gas,” kata Putin.

“Semua ini menyebabkan inflasi, dan bukannya mengakui kesalahan mereka, mereka mencari pihak yang bersalah di tempat lain," kata Putin.

"Seseorang mendapat kesan rekan, politisi, dan ekonom barat kita telah melupakan dasar hukum dasar ekonomi, atau, yang merugikan mereka, lebih suka secara sengaja mengabaikannya," saran Putin.

“Jelas, Bersama sumber energi Rusia, kegiatan ekonomi juga akan meninggalkan Eropa ke wilayah lain di dunia,” katanya.

“Kita harus melanjutkan secara pragmatis dan melanjutkan terutama dari kepentingan ekonomi kita sendiri," tegas Putin.

Putin meminta pihak berwenang untuk bertindak secara proaktif sehubungan keputusan kesalahpahaman dan kekacauan yang ditimbulkan "mitra" barat.

Baca juga: Ngotot Jatuhkan Sanksi, Kemunafikan Jerman Terkuak, Sok Bela Ukraina Tapi Butuh Minyak dan Gas Rusia

Putin meminta mereka memanfaatkan situasi itu untuk keuntungan Moskow.

Dia juga memperingatkan Rusia seharusnya tidak mengharapkan barat membuat kesalahan seperti itu.

Putin berjanji Rusia akan melakukan segala sesuatu secara mandiri, untuk menciptakan kondisi yang tepat bagi pekerjaan perusahaan energi domestic.

Antara lain meningkatkan kemampuan logistik hingga menyediakan sistem pembayaran dalam mata uang nasional dan meningkatkan ketersediaan kredit dan asuransi jasa, untuk merangsang pengolahan bahan baku dan penciptaan teknologi baru dalam negeri.

Dia mendesak perusahaan minyak Rusia untuk tidak hanya berdiam diri, dan mengatakan perubahan pasar minyak global memiliki "sifat tektonik" atau mengguncang.

Negara-negara di seluruh dunia telah mengalami guncangan ekonomi yang terkait dengan kenaikan biaya energi selama setahun terakhir.

Amerika Serikat dan Uni Eropa menanggung beban terberat, terutama setelah para pemimpin regional mulai menjatuhkan sanksi dan pembatasan lain pada minyak dan gas Rusia.

Banyak negara UE bergantung pada gas Rusia untuk lebih dari 40 persen atau lebih kebutuhan gas alam mereka dan jumlah minyak yang serupa.

Setelah operasi militer Rusia di Ukraina, blok tersebut telah berjanji untuk mengganti pasokan dari Rusia dengan bahan bakar yang bersumber dari AS, Afrika, dan Timur Tengah.

Namun, para ekonom, bisnis, dan oposisi telah memperingatkan langkah-langkah ini tidak akan menyelamatkan kawasan itu dari resesi.

Bahkan depresi, atau lebih buruk lagi deindustrialisasi di tengah persaingan ekonomi global yang semakin intensif antara Cina dan AS.

Ikuti kabar terbaru Perang Rusia dan Ukraina di Posbelitung.co

(Tribunnews.com:Setya Krisna Sumarga/Sputniknews/xna) 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Putin : Uni Eropa Membuat Sanksi Bunuh Diri, Mereka di Bawah Tekanan AS, 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved