Perang Rusia dan Ukraina

Senjata Canggih Amerika Kalah dengan Roti Putin, Takut Mati Kelaparan Usai Rusia Setop Ekspor Gandum

Rusia belum pakai senjata nuklir Amerika sudah ketakutan. Berani mengembargo Rusia kini takut mati kelaparan akibat Putin setop ekspor gandum dunia

Editor: Hendra
Wikipedia/Independent/Getty
Kolase: Presiden Rusia, Vladimir Putin dan howitzer M777 senjata butut Ukraina bantuan dari Amerika 

POSBELITUNG.CO -- Amerika Serikat benar-benar pusing dan stress dibuat oleh Rusia.

Akan tetapi hal ini dikarenakan ulah Amerika Serikat sendiri yang menjatuhkan sanksi kepada Rusia.

Diketahui saat ini Amerika Serikat membela Ukraina dalam perang dengan Rusia.

Bukannya bikin Rusia takluk, justru sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat itu malah berbalik seolah senjata makan tuan.

Kini ekonomi Amerika Serikat malah hancur berantakan, pasokan sumber energi mereka kekurangan hingga bahan pangan pun terjadi kekurangan.

Baca juga: Rusia Ciptakan Petaka di Dunia, Setop Ekspor Bahan Pangan, Masyarakat Global Perlahan Mati Kelaparan

Karenanya Amerika dan Uni Eropa berada diambang bencana kelaparan akibat kekurangan pangan.

Sementara Rusia telah memutuskan dan mengambil kebijakan untuk menghentikan ekspor pangan ke Amerika Serikat dan para sekutunya.

Hal ini kemudian membuat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menuduh Rusia menggunakan makanan sebagai senjata perang di Ukraina, Kamis (19/5/2022).

Rakyat dunia terancam bencana kelaparan, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menuduh Rusia menggunakan makanan sebagai senjata perang di Ukraina padahal karena kebijakan Amerika sendiri yang menjatuhkan sanksi ke Rusia
Rakyat dunia terancam bencana kelaparan, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menuduh Rusia menggunakan makanan sebagai senjata perang di Ukraina padahal karena kebijakan Amerika sendiri yang menjatuhkan sanksi ke Rusia (AFP)

Di hadapan Dewan Keamanan PBB, Blinken mengatakan Rusia telah menyandera pasokan makanan tidak hanya untuk jutaan orang Ukraina, tetapi juga jutaan orang di seluruh dunia yang bergantung pada ekspor Ukraina.

Dia mengimbau Rusia untuk berhenti memblokade pelabuhan Ukraina.

Baca juga: Ulah Israel Lecehkan Jazirah Arab, Belasan Wanita Pose Tanpa Busana Joget di Balkon Gedung di Dubai

"Pemerintah Rusia tampaknya berpikir bahwa menggunakan makanan sebagai senjata akan membantu mencapai apa yang belum dilakukan invasi untuk mematahkan semangat rakyat Ukraina," kata Blinken seperti dikutip Channel News Asia.

"Pasokan makanan untuk jutaan orang Ukraina dan jutaan lainnya di seluruh dunia telah benar-benar disandera oleh militer Rusia," tambahnya.

Perang di Ukraina telah menyebabkan harga global untuk biji-bijian, minyak goreng, bahan bakar dan pupuk melambung.

Rusia dan Ukraina bersama-sama menyumbang hampir sepertiga dari pasokan gandum global.

Ukraina juga merupakan pengekspor utama jagung, barley, minyak bunga matahari dan minyak lobak.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved