Berita Belitung Timur

Lusi Sebut Stok Ayam Potong Langka, Pedagang di Pasar Lipat Kajang Pulang Lebih Awal  

Minimnya stok ayam potong di sejumlah pasar di Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timur (Beltim) membuat para pedagang resah.

posbelitung.co
Pedagang ayam di Kawasan Pasar Lipat Kajang Manggar sedang melayani pelanggan. (Posbelitung.co/Akhmad Rifqi Ramadhani) 

POSBELITUNG.CO , BELITUNG - Minimnya stok ayam potong di sejumlah pasar di Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timur (Beltim) membuat para pedagang resah. Pasalnya ketersediaan ayam potong selama sepekan terakhir terpantau langka, tak terkecuali di Pasar Lipat Kajang, Manggar Beltim.

Akibatnya, para pedagang ayam yang biasanya beroperasional sampai pukul 12.00 WIB kini menutup lebih cepat lapaknya. Sebab tak punya stok banyak untuk dijual.


Tidak hanya itu, kelangkaan tersebut juga berimbas terhadap harga jual ayam yang mencapai Rp55.000 per kilogramnya. Kenaikan ayam dari harga standar Rp45.000 pada umumnya dikeluhkan oleh masyarakat tak terkecuali pedagang.


Pantauan Posbelitung.co pada Senin (13/6/2022) siang di Pasar Lipat Kajang, kala itu hanya tersisa satu pedagang ayam saja yang masih beroperasi yakni Lusi (22) itu pun stok ayam yang tersisa masih sedikit. 


Menurutnya kelangkaan tersebut sudah terjadi selama satu minggu terakhir sebab kurangnya pasokan ayam dari peternak lokal.


"Stok ayam memang langka di sini , di sini aja tinggal saya yang jualan yang lainnya udah pulang lebih cepat karena stok yang sedikit," ucap Lusi sembari memotong ayam untuk konsumen pada Senin (13/6/2022) siang.


Lanjut dia selama ini ketersediaan ayam potong pedagang ayam di Belitung Timur sangat bergantung pada peternak lokal sehingga jika tak ada pemasokan dari peternak maka seluruh wilayah Beltim akan langka dengan ayam.


"Kalau kita biasanya mesan dari peternak lokal yakni ayam hidup kalau dari peternak seluruh nggak ada maka biasanya satu wilayah Beltim pasti langka ayamnya," ucapnya.


Perempuan yang telah berprofesi sebagai pedagang ayam tiga tahun itu menambahkan jika ia juga mendapatkan pasokan ayam dari luar juga yakni Palembang namun ayam tersebut merupakan ayam beku. 


"Kalau pasokan dari luar itu ada tapi rata rata ayam beku, kalau ayam fresh kita ngandalin peternak di Belitung," ucapnya.
 
Kendati demikian, warga tetap memburu ayam beku tersebut sebab ketersediaan ayam potong yang cenderung langka. Harga ayam beku pun terbilang lebih rendah dari ayam biasanya yakni Rp45.000 per kilogramnya sehinga menjadi alternatif pilihan masyarakat.


"Sebenarnya mau ayam potong atau pun ayam beku sekarang ini semuanya pasti diburu masyarakat apalagi para pengusaha makanan karena stok ayam sedikit, paling tidak sehari itu habislah sekitar 145 ekor ayam," lanjut dia.

Sementara itu Ketersediaan ayam potong yang cenderung sedikit selama satu pekan terakhir berimbas terhadap harga ayam hingga mencapai Rp55.000 turut dikeluhkan pengusaha makanan dimana ayam merupakan makanan pokok yang wajib ada setiap harinya.


Satu di antaranya Sinta (39) pemilik Rumah Makan Padang Silanggang di Kawasan Manggar Belitung Timur. Menurutnya, harga ayam di pasaran sangat mahal terlebih Iduladha 1443 Hijriah masih lama. "Padahal lebaran haji masih lama tapi harga ayam sudah mahal aja, gimana nanti kalau lebaran," ucapnya kesal.


Perempuan yang telah lama menggeluti usaha makanan tersebut sangat menyayangkan sebab pengusaha makan seperti dirinya akan dilema. Jika menaikkan harga akan dikomplain konsumen pun sebaliknya jika harga tetap di saat modal yang tinggi ia hanya untung tipis.


"Tapi nanti semoga ayamnya nggak naik lagi harganya untuk saat ini tetap nasi ayam harganya Rp16.000 tapi tidak menutup kemungkinan kalau harga ayam masih tinggi bisa naik," ucapnya.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved