Perang Rusia dan Ukraina

Dihantam Rudal Rusia, 50 Jenderal Ukraina Tewas Seketika, Tank Lapis Baja Bantuan Barat Hancur Lebur

Jenderal Ukraina sedang berkumpul di pusat komanda di Dnipropetrovsk tewas seketika terkena hantaman rudal Iskander Rusia di

Editor: Hendra
(Photo by ARIS MESSINIS / AFP) (AFP/ARIS MESSINIS)
Suasana kota Severodonetsk, Ukraina saat digempur oleh pasukan Rusia yang berada di wilayah Donbas, Ukraina Timur pada 2 Juni 2022 lalu. 

POSBELITUNG.CO -- Saat sedang melakukan pertemuan, para jendral Ukraina dihantam oleh rudal Kalibr milik Rusia.

Akibat terkena hantaman rudal tersebut sebanyak 50 orang jendral Ukraina tewas seketika.

Tak hanya itu saja, ledakan rudal kalibr Rusia itu juga menghantam beberapa persentajaan militer Ukraina bantuan dari negara barat.

Senjata Ukraina yang hancur diantaranya howitzer dan kendaraan lapis baja M777.

“Lebih dari 50 jenderal dan perwira Angkatan Bersenjata Ukraina terbunuh,” bunyi sebuah pernyataan dari Kementerian Pertahanan Rusia, Minggu (19/6/2022), dilansir republicworld.

Baca juga: Amerika CS Kebingungan, Rusia Makin Kaya Raya, Tak Mempan Meskipun Dijatuhkan Sanksi

Kementerian Pertahanan Moskow memberi tahu bahwa rudal itu mengenai sebuah kompleks tempat para komandan beberapa unit Ukraina berkumpul untuk sebuah pertemuan.

Rudal Kalibr menghancurkan sekitar 10 howitzer M777 hingga 20 kendaraan lapis baja yang dipasok oleh Barat, yang disimpan di sebuah gedung pabrik di kota selatan Nikolayev.

Diberitakan Reuters, rudal jelajah jarak jauh Kalibr menghantam pusat komando di wilayah Dnipropetrovsk, menewaskan para jenderal dan perwira Ukraina, termasuk dari staf umum.

"Rudal Iskander menghantam pabrik perbaikan tank Kharkiv di Ukraina, menghancurkan dua sistem peluncuran roket," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov dalam sebuah pernyataan video, Minggu.

Ledakan dahsyat di kota Kharkiv, Ukraina akibat serangan rudal dari Rusia usai Vladimir Putin nyatakan perang
Ledakan dahsyat di kota Kharkiv, Ukraina akibat serangan rudal dari Rusia usai Vladimir Putin nyatakan perang (Via Daily Mail)

Rusia mengatakan, serangannya terhadap Sievierodonetsk di Ukraina timur berjalan dengan sukses setelah menguasai sebuah distrik di pinggiran kota.

"Serangan ke arah Sievierodonetsk berkembang dengan sukses," ujar Igor Konashenkov.

Dia mengatakan, pemukiman Metyolkine di pinggiran timur kota, telah diambil.

"Angkatan bersenjata Federasi Rusia terus menyerang sasaran militer di wilayah Ukraina," ungkapnya.

Sementara itu, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan, militer Ukraina menghancurkan beberapa peluncur roket ganda Rusia dengan artileri.

Baca juga: Laporan Rahasia AS Diungkap Pejabat Tinggi Rusia, Ukraina Lenyap dalam 2 Tahun, Singgung Soal Kiamat

Lalu, ada lebih dari 1.000 tentara Rusia yang ditahan di Ukraina.

Rusia Melanjutkan Pemboman

Di kota kembar Lysychansk di Severodonetsk, bangunan tempat tinggal dan rumah pribadi telah dihancurkan oleh serangan Rusia.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Luhansk, Serhiy Haidai.

“Orang-orang sekarat di jalanan dan di tempat perlindungan bom,” ujarnya, Minggu, seperti diberitakan Al Jazeera.

Ia mengatakan, 19 orang telah dievakuasi pada hari Minggu.

“Kami mengelola untuk membawa bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi orang sebaik mungkin,” kata Haidai.

Rudal Iskander berhulu ledak nuklir milik Rusia
Rudal Iskander berhulu ledak nuklir milik Rusia (dailymail.co.uk)

Di kota terbesar kedua Ukraina Kharkiv, barat laut Luhansk, kementerian pertahanan Rusia mengatakan, rudal Iskandernya telah menghancurkan persenjataan yang baru-baru ini dipasok oleh negara-negara Barat.

Baca juga: Paus Fransiskus Tahu Perang Rusia dan Ukraina Diprovokasi, Singgung Keterlibatan Soal NATO 

"Pasukan Rusia berusaha mendekati Kharkiv, yang mengalami penembakan intens di awal perang, dan mengubahnya menjadi kota garis depan," kata seorang pejabat kementerian dalam negeri Ukraina.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mendesak negara-negara Barat pada hari Minggu bahwa mereka harus siap menawarkan dukungan militer, politik, dan ekonomi jangka panjang kepada Kyiv selama perang yang dapat berlangsung bertahun-tahun.

“Kami tidak boleh melemah dalam mendukung Ukraina, bahkan jika biayanya tinggi, tidak hanya dalam hal dukungan militer tetapi juga karena kenaikan harga energi dan pangan,” ujar Stoltenberg kepada surat kabar harian Jerman Bild.

Ikuti kabar terbaru Perang Rusia dan Ukraina di Posbelitung.co

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rusia Klaim Lebih dari 50 Jenderal dan Perwira Ukraina Tewas dalam Serangan Rudal

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved