TKI

Begini Keseharian TKI di Taiwan Ini, Punya Kerja Sampingan Ikut Majikannya Kerja ke Kantor

TKI di Taiwan bernama Titi Tilah memperlihatkan kesehariannya. Selain bekerja di rumah, ia juga memiliki kerja sampingan ikut majikannya ke kantor

Editor: Hendra
YouTube Titi tilah channel
Titi Tilah, TKI yang bekerja di Taiwan, bersama majikannya 

POSBELITUNG.CO -- Seseorang yang tulus dalam bekerja tentu akan sangat mudah diterima dalam berbagai macam lingkungan.

Seperti TKI perempuan atau TKW bernama Titi Tilah.

Dalam kanal YouTube-nya, Titi tilah channel, ia kerap kali membagikan bagaimana kesehariannya dalam bekerja.

Ia bekerja di Taiwan untuk mengurus majikannya yang memiliki keterbatasan fisik akibat kecelakaan.

Majikan Titi Tilah, TKI di Taiwan
Majikan Titi Tilah, TKI di Taiwan (YouTube Titi tilah channel)

Majikan yang biasa ia panggil 'mas bos' itu mengalami kecelakaan yang cukup berat, sehingga membuat ia tak bisa lagi berjalan.

Tak hanya itu, majikan Titi Tilah yang berjenis kelamin laki-laki ini juga tidak dapat menggerakan semua anggota tubuhnya.

Sehingga untuk melakukan hampir semia aktivitas, ia sangat membutuhkan bantuan Titi Tilah.

Titi Tilah dan majikannya bersiap hendak berangkat bekerja
Titi Tilah dan majikannya bersiap hendak berangkat bekerja (YouTube Titi tilah channel)

Dalam kanal YouTube yang tayang pada 22 Mei 2022 kemarin, nampak Titi Tilah dengan sang majikan tengah bersiap-siap untuk berangkat bekerja.

Di Taiwan, orang cacat seperti majikan Titi masih tetap diberdayakan, asalkan memiliki kemampuan dan paham atas pekerjaan yang diberikan.

Saat berjalan menuju kantor, majikan Titi nampak berjalan menggunakan kursi roda untuk memudahkannya berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.

Kursi roda tersebut telah dilengkapi dengan kecanggihan teknologi yang mumpni, sehingga TKI perempuan bernama Titi Tilah ini tak perlu kesusahan untuk mendorongnya.

Majikan Titi Tilah menggunakan kursi roda untuk memudahkannya berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain
Majikan Titi Tilah menggunakan kursi roda untuk memudahkannya berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain (YouTube Titi tilah channel)

Untuk dapat sampai ke kantor, mereka harus berjalan kaki sekitar dua sampai tiga menit saja menuju MRT.

Sementara dari lokasai keberangkatan menuju ke kantor, TKI perempuan ini bersama majikannya harus menempuh perjalanan selama 45 menit menggunakan MRT.

Sesampainya di kantor, Titi memiliki tugas untuk menyalakan komputer, membersihkan meja, dan mempersiapkan beberapa kebutuhan sang majikan yang hendak bekerja.

Titi Tilah (kanan) saat membersihkan meja kerja majikannya
Titi Tilah (kanan) saat membersihkan meja kerja majikannya (YouTube Titi tilah channel)

Kehadiran Titi Tilah di lingkungan kantor majikannya sangat bermanfaat.

Lantaran memiliki keterbatasan fisik, tentu majikannya tak dapat melakukan beberapa pekerjaan, seperti mengangkat telepom, menyiapkan file, ataupun menandatangani berkas.

Itu semua dilakukan oleh Titi Tilah.

"Jadi seandainya kalau bos saya kerja, saya juga nungguin di tempat saya sendiri," ujar Titi.

"Nanti kalau bos saya ada telepon saya langsung ke sana bantuin angkat telepon, trus bos saya manggil saya suruh apa, saya bantuin beresin beliau," jelas Titi.

Mungkin Titi Tilah adalah salah satu TKI perempuan yang beruntung, lantaran selama bekerja ia mendapatkan banyak perlakuan baik dari orang di sekitarnya.

Meja kerja Titi Tilah di kantor tempat majikannya bekerja
Meja kerja Titi Tilah di kantor tempat majikannya bekerja (YouTube Titi tilah channel)

Ia bahkan mendapatkan meja dan komputer sendiri di kantor sang bos.

Komputer tersebut yang sering ia gunakan untuk mengedit video dan juga menonton video yang ia buat.

"Saya sambil kerja, ngedit video saya sendiri ni," ujar TKI perempuan ini.

"Saya juga dikasih meja sendiri sama orang kantor," jelasnya sembari memperlihatkan meja kerjanya.

Tak hanya itu, Titi Tilah juga terkadang selama di kantor kerap membuatkan masakan untuk bos dan rekan-rekan kerja bosnya.

Hal itu ia lakukan jika sang majikan memiliki waktu yang longgar, sehingga memungkinkan ia untuk pergi berbelanja ke pasar.

"Jadi kadang ada kalanya juga saya masakin buat mereka-mereka kalau pas bos saya longgar," kata Titi.

"Punya temen orang Taiwan ataupun orang Indonesia itu sebenernya sama saja, tergantung kita bisa membawa diri ataupun tidak," tuturnya menambahkan.

(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved