Puasa Sunnah 10 Awal Dzulhijjah Lebih Baik daripada 10 Akhir di Bulan Ramadhan, Ini Kata Buya Yahya
Puasa Sunnah 10 Awal Dzulhijjah Lebih Baik daripada 10 Akhir di Bulan Ramadhan, begini penjelasan Buya Yahya
POSBELITUNG.CO -- Puasa Dzulhijjah tahun 2022 jatuh pada tanggal 1 sampai tanggal 7 Dzulhijjah, atau pada tanggal 1 Juli sampai 7 Juli 2022.
Puasa Dzulhijjah hukumnya adalah sunnah yang dilakukan di bulan Dzulhijjah sebelum hari Arafah dan Idul Adha.
Bulan ini adalah bulan yang baik, sehingga sangat dianjurkan untuk seluruh umat Muslim berlomba-lomba melakukan amal sholeh.
Demikian yang dijelaskan oleh Buya Yahya dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV yang tayang pada 9 April 2019 lalu.
Baca juga: Ini Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah Lengkap dengan Jadwal dan Keutamaanya
"Para sahabat Nabi bertanya, 'Ya Rasulullah, Engkau katakan pahalanya hebat, lebih dicintai oleh Allah, wal jihad fisabilillah," ujar Buya Yahya saat memberikan ceramah.
"Bukankah Engkau pernah menyebut ya Rasulullah, kalau jihad itu sangat dicintai oleh Allah, sementara Engkau sebutkan 10 awal Dzulhijjah dicintai juga oleh Allah. Apalah 10 Dzulhijjah nggak bisa dikalahkan jihad?" tutur Buya Yahya menambahkan.
Ternyata, jihat di jalan Allah tidak dapat mengalahkan pahala 10 awal Dzulhijjah, itulah yang ditegaskan oleh Buya Yahya.
"Jihad di jalan Allah nggak bisa mengalahkan pahala 10 awal Dzulhijjah," kata Buya Yahya.
"Kecuali seorang laki-laki yang jihad bukan hanya sekedar mengeluarkan duit untuk perang, tapi dia keluar dengan dirinya untuk perang, dan dia juga mengeluarkan hartanya untuk perang,
kemudian dia mati dan uangnya pun di medan laga habis. Maksudnya uangnya untuk perang dan dianya pun mati," jelas Buya Yahya menjelaskan.
Buya Yahya mengatakan, orang yang melakukan hal tersebut baru pahalanya akan sebanding dengan 10 awal Dzulhijjah.
"Kecuali orang yang jihad dengan harta dan nyawanya sampai mati, baru sebanding dengan orang yang menghidupkan 10 awal Dzulhijjah," tegas Buya Yahya.
Baca juga: Fatwa MUI tentang Syarat Hewan Kurban Untuk Idul Adha di Tengah Wabah PMK
Oleh karenanya, 10 awal Dzulhijjah sangat berarti bagi umat Musim di seluruh dunia, yakni dengan cara berpuasa.
"Maka penting 10 awal Dzulhijjah adalah puasa. Tentunya selain puasa di hari rayanya," kata Buya Yahya.
Setelah berpuasa, umat Muslim akan melakukan qurban.
Hari ini adalah hari yang istimewa, lantaran semua ibadah terkumpul di bulan ini, mulai dari puasa, hingga bersedekah.
"Kenapa kok hari itu istimewa, karena di bulan Dzulhijjah ini adalah ibadah terkumpul di situ yang tidak ada di bulan-bulan yang lain," kata Buya Yahya.
"Bicara puasa, disunnahkan puasa, bersedekah ada qurban di dalamnya, lengkap semuanya. Maka dianggap itu sebagai hari-hari yang sangat istimewa, hari-hari yang sangat mulia," sambung Buya Yahya.
Bahkan disebutkan, 10 awal Dzulhijjah lebih baik daripada 10 akhir bulan Ramadhan.
"Sebagian mengatakan, 10 awal Dzulhijjah lebih bagus daripada 10 akhir bulan Ramadhan," ujar Buya Yahya.
"Kalau bukan di akhir bulan Ramadhan ada Lailat Al-Qadar saja, kalau bukan karena ada Lailat Al-Qadar-nya, niscaya 10 awal Dzulhijjah lebih bagus daripada 10 akhir Ramadhan," tutur Buya Yahya menambahkan.
Baca juga: Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban Idul Adha di Tengah Pandemi Covid-19, Berikut Niat dan Bacaanya
Tak hanya menunggu saja, namun harus dibekali pula dengan amalan-amalan sholeh lainnya, agar mendapatkan banyak pahala.
"Kalau sudah datang bulan Dzulhijjah nanti, ayo kita bergegas untuk melakukan kebaikan di 10 awal Dzulhijjah," ucap Buya Yahya.
"Dimulai dari berpuasa, bersedekah, dzikir, membaca tasbih, tahlil, baca takbir Allahu Akbar Allahu Akbar," tambah Buya Yahya.
Artikel Posbelitung.co lainnya di Google News
(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/20220701-puasa-dzulhijjah-1.jpg)