Berita Belitung
Wakil Bupati Belitung Tegaskan DWG G20 Tetap Lanjut, Hanya Tidak Dapat Anggaran Percepatan
Perwakilan Deputi Bappenas juga mengatakan, hasil konfirmasi dengan Menteri Bappenas menyatakan, acara tidak berubah, tetap dilanjutkan di Belitung.
Penulis: Dede Suhendar | Editor: Novita
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, menegaskan, bahwa informasi pembatalan Belitung sebagai tuan rumah The Development Working Group (DWG) G20 tidak benar.
Menurutnya, surat dari Menteri Sekretaris Negara (Sesneg) yang beredar di kalangan awak media itu menjawab permintaan Kementerian PUPR yang ingin memasukkan daerah, satu di antaranya Belitung, yang diprioritaskan untuk percepatan pembangunan infrastruktur event DWG G20.
Tetapi dengan pertimbangan keuangan negara dan masukan beberapa kementerian, nama Belitung batal dimasukkan.
"Kami tidak tahu apa maksudnya bisa beredar di kalangan media, padahal pemda sendiri tidak pernah menerima surat itu," kata Siyak saat hadir pada Dialog Ruang Kita Pos Belitung pada Jumat (15/7/2022).
Ia mengakui, redaksional pada surat yang diterbitkan tanggal 4 Juli 2022 menimbulkan multitafsir.
Padahal yang dibatalkan itu bukan penyelenggaraan acara, tapi usulan untuk memasukkan nama Belitung ke Perpres, sehingga dapat menggunakan anggaran secara tidak biasa.
Namun hasil zoom meeting dengan Pj Gubernur Babel, Ridwan Djamuluddin, telah disampaikan secara lengkap dengan meminta pendapat satu per satu perwakilan kementerian.
Menurutnya, perwakilan Kementerian Sesneg yang membuat surat tersebut, mengonfirmasi bahwa yang berwenang memutuskan kelanjutan G20 merupakan ranah Bappenas.
Perwakilan Deputi Bappenas yang hadir juga mengatakan, hasil konfirmasi dengan Menteri Bappenas menyatakan, acara tidak berubah tetap dilanjutkan di Belitung pada 7-9 September 2022.
Deputi Kemenko Perekonomian juga menyatakan, DWG G20 tetap dilaksanakan di Belitung sesuai keputusan Bappenas. Bahkan mereka akan menambah event beberapa pertemuan tingkat ASEAN di Belitung tahun 2023.
"Deputi Kemenko Marves juga hadir menyampaikan, kalau dibatalkan, harus ada koreksi dari kementerian terkait bahwa Belitung tidak siap. Tapi koreksinya tidak ada sampai sekarang," jelasnya.
Isyak juga menyayangkan semangat nasionalis kedaerahan sangat kurang. Karena banyak komentar netizen di media sosial yang senang mendengar Belitung batal sebagai tuan rumah DWG G20.
Menurutnya, netizen bersedih ketika dampak positifnya menghilang bagi Belitung. Terutama ketika masyarakat yang nantinya mobilnya dirental batal, warungnya dikunjungi 2000 delegasi batal, serta warung kopi dikunjungi orang banyak juga batal.
"Tapi untungnya, surat itu hanya mengonfirmasi bahwa Belitung tidak bisa mendapatkan bantuan anggaran APBN, khusus untuk percepatan pembangunan infrastruktur khusus G20," ungkapnya.
Menyikapi kondisi tersebut, lanjut Isyak, sharing anggaran antara APBN, APBD provinsi maupun daerah, menjadi solusi.
Bahkan beberapa pekerjaan sudah dilaksanakan hingga saat ini. Seperti pembangunan ruang pertemuan di Hotel Sheraton berkapasitas 1.500 orang selesai dua pekan ke depan.
Kemudian, Jalan Sriwijaya sedang persiapan overlay, landasan Bandara H AS Hanandjoeddin akhir Agustus selesai overlay, termasuk mempercantik terminal kedatangan.
Bahkan dirinya juga pernah memimpin rapat koordinasi untuk mempersiapkan Base Ops Lanud H AS Hananjoeddin sebagai lokasi VVIP dengan bantuan sponsor Bank Sumsel Babel.
"UMKM kita juga menggeliat, menyiapkan produk dengan kurasi dan verifikasi yang sesuai standar berlaku. Mereka ubah kemasannya, meningkatkan kualitas, menyiapkan diri hadir di Expo G20 di Sheraton," jelasnya.
Baca juga: Pemprov Babel Tegaskan G20 Tetap di Belitung, Kemensetneg Jelaskan Soal Surat untuk Kementerian PUPR
Dukungan APBD Tidak Besar
Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, menilai, alokasi APBD untuk mempersiapkan diri sebagai tuan rumah tidak begitu besar.
Malah dia mengatakan, anggaran yang paling besar berasal dari Bappenas, khususnya untuk segala fasilitas para tamu delegasi selama berada di Belitung.
Menurutnya, Belitung yang ditunjuk sebagai rumah justru akan mendapatkan banyak keuntungan secara ekonomi bagi masyarakat. Misalnya, rental mobil tamu non delegasi, biaya sewa hotel, makan dan minum dan lainnya.
"Kecil sekali, malah bisa dikatakan tidak sampai 10 persen yang besar itu di Bappenas. Karena untuk infrastruktur, kita hanya anggaran rutin saja, sharing dengan provinsi dan pusat," kata ISyak.
Ia mengatakan, pemda hanya menjamu satu kali makan malam sebagai rasa hormat, mengajak keliling ke area hopping island, serta mencetak buku saku sebagai petunjuk lokasi.
Di sisi lain, pemda juga akan memberikan kurasi bagi pelaku UMKM untuk mempersiapkan produk yang akan dipajang pada Expo Sheraton.
"Sudah ada 100 produk UMKM yang kami kurasi melalui dinas teknis. Mereka diajarkan mengubah kemasan, kualitas, story telling dan lainnya," kata Isyak.
Kemudian, para pelajar juga akan diedukasi tentang DWG G20. Setidaknya, kata Isyak, pelajar mengerti maksud dan tujuan dari G20. (Posbelitung.co/Dede Suhendar)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/20220716-Wakil-Bupati-Belitung-Isyak-Meirobie-Hadir-pada-Dialog-Ruang-Kita-Pos-Belitung.jpg)