Kabar Selebritis

Mengenal Empty Sella Syndrome, Penyakit yang Diidap Ruben Onsu, Berikut Kondisi Terkininya

Sebelum dinyatakan menderita Empty Sella Syndrome, Ruben Onsu mengaku awalnya dugaan penyakitnya adalah lesi otak.

Youtube channel trans tv
Ruben Onsu menangis saat menceritakan penyakit yang diidapnya. 

Mengenal Empty Sella Syndrome

Sebelum dinyatakan menderita Empty Sella Syndrome, Ruben Onsu mengaku awalnya dugaan penyakitnya adalah lesi otak. Berikut beberapa fakta terkait penyakit Empty Sella Syndrome yang sedang diderita Ruben Onsu saat ini.

1. Empty Sella Syndrome bisa menganggu produksi hormon
Empty Sella Syndrome adalah suatu kondisi di mana terjadi penyusutan dari kelenjar pituitary atau hipofisis.

Dokter Spesialis Saraf di Rumah Sakit Otak Nasional di Jakarta Timur, dr Viola Maharani Sp.S berkata bahwa secara normal, kelenjar pituitary atau hipofisis ini ada pada bagian depan dari dasar tengkorak. Kelenjar ini berukuran sebesar kacang polong yang terletak di bagian bawah otak.

Kelenjar pituitary atau hipofisis berfungsi untuk menghasilkan banyak hormon penting bagi metabolisme tubuh kita. Beberapa jenis hormon yang dihasilkan adalah TSH (thyroid-stimulating hormone), FSH (follicle-stimulating hormone), LH (luteinizing hormone), Kortikotropin, dan hormon pertumbuhan.

Ketiga hormon pertama diketahui bertugas untuk mengendalikan fungsi kelenjar endokrin lainnya dan merangsang kelenjar tersebut untuk menghasilkan hormon.

Saat kelenjar hipofisis ini terganggu, termasuk mengalami penyusutan, maka satu atau lebih hormon tidak dapat diproduksi dalam jumlah yang cukup dan menyebabkan terjadinya kelainan.

2. Penyebab Empty Sella Syndrome

Viola menjelaskan, berdasakan pernyebabnya, penyakit Empty Sella Syndrome ini dapat dibagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder.

“Yang primer itu jika tidak ada penyebab lain yang mendasari,” kata Viola kepada Kompas.com, Kamis (22/7/2022).

Sementara itu, untuk penyebab sekunder yakni jika ada kondisi lain yang menyebabkan kelenjar pituitari menjadi menyusut atau tertekan.

Contoh penyebab sekunder penyakit Empty Sella Syndrome ini adalah pada kondisi pasca trauma kepala, adanya infeksi, tumor, intracranial hypertension dan lain-lain.

3. Bisa tidak bergejala atau gejalanya berbeda-beda

Viola menjelaskan, tidak semua pasien yang mengidap Empty Sella Syndrome ini akan merasakan gejala, dan terpengaruhi produksi hormonnya.

“Sebagian besar pasien yang mengidap penyakti ini bersifat asimptomatik atau tidak menimbulkan gejala apa-apa,” kata Viola.

Halaman
1234
Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved