Advertorial
Gerak Bersama Percepat Penurunan Stunting, Jajaran BKKBN ke Belitung Dorong Implementasi Program
BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus menggencarkan langkah percepatan penurunan stunting
Penulis: Iklan Bangkapos | Editor: M Ismunadi
Mekanisme Bapak/Bunda Asuh ini, lanjutnya, dapat langsung bertransaksi dengan keluarga yang layak mendapatkan bantuan.
Bisa pula melalui pihak ketiga yang ditunjuk untuk menyalurkan atau melalui berkolaborasi dengan organisasi masyarakat, kemudian lembaga tersebut menyalurkan kepada keluarga tersebut.
Kepala Perwakilan BKKBN Bangka Belitung Fazar Supriadi Sentosa mengatakan, intervensi percepatan penanganan stunting dilakukan dengan mewujudkan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN Pasti).
"Setiap daerah inovasi kan kembali sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Misalnya di Belitung berkaitan dengan pola asuh," katanya.
Tantangan beberapa kabupaten/kota di Bangka Belitung, lanjut Fazar, stunting cenderung terjadi di daerah pesisir.
Hal tersebut karena pengaruh pola asuh orang tua, di mana hasil ikan dijual buat membeli mie instan yang cenderung memiliki kandungan gizi lebih rendah dibandingkan makanan laut.
Pencegahan stunting juga dilakukan melalui gerakan mengedukasi siswa SMP dan SMA, gerakan pusat informasi dan konseling remaja (PIK-R), dan Duta Genre. Mereka yang nantinya dapat menyebarkan informasi kepada masyarakat terutama kawan sebaya agar tidak menikah muda agar menghindari lahirnya anak-anak yang memiliki gizi kronis atau stunting.
"Baiknya menikah ini, pada perempuan yakni saat usia 21 tahun dan laki-laki 25 tahun," ucap Fazar. (advertorial/del)
