Berita Pangkalpinang

Gelar Doa Bersama Tokoh Lintas Agama, Molen Ajak Masyarakat Jaga Kesatuan

Molen mengajak untuk merapatkan barisan, menjaga dari sesuatu yang memecah belah dengan cara menggunakan konflik SARA di Kota Beribu Senyuman ini.

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Novita
Ist/Dokumentasi Prokopim
Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil berfoto tokoh lintas agama di Tugu Titik Nol Kilometer Pulau Bangka, Kota Pangkalpinang, di sela kegiatan doa bersama pada Selasa (16/8/2022) malam. 

POSBELITUNG, BANGKA - Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil, bersama para tokoh lintas agama, mengadakan doa bersama menyambut HUT ke-77 RI di Tugu Titik Nol Kilometer Pulau Bangka, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (16/8/2022) malam.

"Kita melaksanakan kegiatan berkumpul ini untuk melaksanakan doa bersama menyambut HUT ke-77 tahun Republik Indonesia," kata lelaki yang akrab disapa Molen ini kepada Bangkapos.com usai kegiatan.

Dia mengemukakan, kegiatan doa bersama ini sangat bermakna. Pasalnya, saat ini banyak perpecahan yang terjadi hanya disebabkan oleh kepentingan politis.

Terdapat beberapa permasalahan harus dihadapi, terutama soal politik identitas yang sering dimainkan isu oleh oknum tertentu untuk memecah belah persatuan bangsa Indonesia.

"Ada tiga hal yang harus kita hadapi, kita hilangkan, dan kita pecahkan bersama. Yaitu pertama, soal politik identitas yang seringkali dimainkan oleh segelintir orang dalam upaya memecah belah kita," terang Molen.

Saoal politisasi agama juga harus diwaspadai bersama, terutama dalam bagaimana menjaga Negara dalam balut Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemudian, terakhir tentang polarisasi sosial. Isu soal si kaya dan si miskin, raja dan rakyat jelata yang selalu dimainkan guna memecah belah persatuan dan kesatuan di Negara Republik Indonesia, khususnya di Kota Pangkalpinang.

Namun Bangka Belitung sendiri terkenal dengan semboyan Tong Ngin Fan Ngin Jit Jong atau Cina Melayu sama saja, yang sudah tidak asing lagi terdengar. Sejarah semboyan cerminan erat kebhinekaan itu terus berkembang sehingga tidak ada perbedaan antara kedua etnis tersebut.

"Kita yakin dan percaya bahwa Bangka Belitung, terkhusus di Pangkalpinang ini terkenal dengan Tong Ngin Fan Ngin Jit Jong yakni kebersamaan di atas perbedaan," sebutnya,

Oleh karenanya kata Molen, tepat di depan tempat doa bersama itu akan dibangun Masjid Agung Kubah Timah. Nantinya Masjid itu akan dibangun bersebelahan dengan gereja. Begitu juga tak jauh dari pusat kota juga terdapat kllenteng yang berada di Simpang Semabung.

Hal itu diharapkan akan menjadi ikon keberagaman umat beragama di Kota Pangkalpinang. Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk menunjukkan Kota Pangkalpinang kepada di Indonesia bahkan dunia, bahwa Bangka Belitung ini adalah daerah dengan penuh kebersamaan, kenyamanan, saling menghormati, dan saling menghargai.

Sudah seharusnya semua masyarakat merapatkan barisan untuk menjaga kesatuan ini dari sejumlah oknum yang ingin melakukan perpecahan dengan konflik Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA).

Molen juga mengajak untuk merapatkan barisan, menjaga dari sesuatu yang memecah belah dengan cara menggunakan konflik SARA di Kota Beribu Senyuman ini.

"Mari kita bersatu dan bersama hadapi setiap potensi yang bisa memecah belah kita. Tunjukkan kalau Bangka Belitung, khususnya Pangkalpinang adalah kota yang cinta damai," ucap Molen. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved