Wisata Belitung

Pantai Tanjung Siantu, Pantai Indah dengan Pesona Bebatuan Hasil Erupsi Gunung Berapi

Pantai Tanjung Siantu, Pantai Indah dengan Pesona Bebatuan Hasil Erupsi Gunung Berapi

yomaps.net
Pantai Tanjung Siantu, Pantai Indah dengan Pesona Bebatuan Hasil Erupsi Gunung Berapi 

POSBELITUNG.CO -- Hampir semua pantai yang ada di Belitung dihiasi oleh keindahan batu granit raksasa di bibir pantainya.

Bahkan tak sedikit dari bebatuan granit yang ada di pantai Belitung menjadi objek wisata tersendiri.

Seperti batu yang menyerupai kepala Burung Garuda di Pulau Burung Garuda, hingga batu yang menyerupai layar yang ada di Pulau Batu Berlayar.

Namun ternyata, ada salah satu pantai di Belitung yang tidak hanya memiliki bebatuan granit, namun dihiasi pula oleh bebatuan dari hasil erupsi gunung berapi.

Oleh para ahli geologi, fenomena geologi unik berupa bebatuan yang ada di pantai ini disebut bebatuan lava bantal atau pillow lava.

Bebatuan ini berasal dari gunung api purba.

Bebatuan yang ada di Pantai Tanjung Siantu telah diteliti oleh Penyelidik Bumi Utama, Badan Geologi, Oki Oktariadi.

Batuan Formasi Siantu (PCsp) tersebut ternyata memiliki keunikan berupa lava bantal siantu.

Lava adalah penamaan umum bagi magma yang keluar mengalir ke permukaan.

Sedangkan lava bantal adalah lava yang berbentuk bundar-memanjang menyerupai bantal, sehingga disebut dengan lava bantal.

Lava ini terbentuk di dalam air, di tengah-tengah samudera pada pematangan atau punggung tengan tempat kerak samudera dibentuk.

Pantai Tanjung Siantu juga memiliki perbedaan dengan kebanyakan pantai yang ada di Belitung, yang dihiasi dengan hamparan pasir putih.

Di Pantai Panjung Siantu, pasirnya lebih berwarna merah muda atau pink.

Dilansir dari kanal YouTube Belitung Island, warga lokal menyebut batu yang ada di pantai ini sebagai batu besi.

Menurut penjelasan dari seorang aktivis pariwisata, Eka, batu lava ini berasal dari kumpulan magma yang membeku, dari gunung berapi yang ada di bawah laut.

Jika ditarik, posisi bebatuan di pantai ini satu garis dengan Bima, Belitung, dan Kalimantan.

"Jadi ini magma yang membeku dari gunung berapi yang dari dasar lautan, ini kalau ditarik ini satu garis dari Bima, Belitung, dan bergeser ke Kalimantan, titik ujungnya itu di Kalimantan," jelas Eka.

"Kenapa dikatakan lava bantal, karena lavanya itu membentuk gumpalan-gumpalan seperti bantal," tambahnya.

Menurut penjelasan Eka, batu lava ini lebih berat dari batu granit, lantaran terbuat dari campuran besi.

Umur bebatuan di pantai ini diperkirakan sekitar 60 juta tahun kapur akhir, namun hingga saat ini bebatuan tersebut masih nampak kokoh.

Pantai Tanjung Siantu merupakan salah satu geosite yang ada di lingkup Geopark Nasional Pulau Belitung.

Pantai ini berada di Dusun Kelik, Desa Sijuk, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dinamakan Pantai Tanjung Siantu, lantaran pantai konon katanya pada zaman terdahulu dikenal sebagai tempat perkumpulan makhluk halus.

Warga sekitar baru berani melewati pantai ini pada tahun 1930 an.

Seiring perkembangan zaman, masyarakat setempat mulai menginjakan kaki ke pesisir pantai ini untuk keperluan menambatkan perahu.

Dari seluruh bebatuan yang ada di Belitung, bebatuan yang ada di Pantai Tanjung Siantu ini yang sangat unik dan tidak diketemukan di daerah lain.

Jika Anda terus berjalan ke ujung dari pantai ini, Anda akan menemukan sebuah pulau yang berada tepat di tengah laut, tak jauh dari bibir pantai.

Pulau tersebut adalah Pulau Siantu, yang kerap dijadikan sebagai spot mancing favorit.

(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved