Pos Belitung Hari Ini

Nadiem Ternyata Rekrut 400 Orang, DPR Persoalkan Tim Bayangan Bentukan Mendikbud Ristek

PT Telkom juga memenangkan tender pada jasa konsultan pengembangan platform Guru Profil dan pengembangan kompetensi senilai Rp 17 miliar.

Kemendikbud
Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim. 

Menurutnya yang dimaksud tim bayangan adalah vendor.

"Saya ada kesalahan dalam menggunakan kata shadow organization. Yang saya maksudkan itu sebenarnya organisasi ini adalah mirroring terhadap kementerian kami," kata Nadiem.

Meski vendor lanjut Nadiem, pihaknya tidak memperlakukan mereka sebagai vendor. Tim tersebut kata dia sifatnya adalah permanen dan merupakan vendor yang dirumahkan di bawah anak perusahaan Telkom.

"Kami tidak memperlakukan mereka sebagai vendor, walaupun secara kontraktual sudah jelas mereka vendor. Seluruh tim kita adalah tim permanen yang merupakan suatu vendor yang dirumahkan di bawah anak perusahaan Telkom. Di situlah mereka, dan memang mereka itu secara teknis adalah vendor," kata dia.

Minta Audit

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, mengkritisi adanya tim bayangan di Kemendikbud Ristek. Menurut Abdul Mu'ti, tim bayangan tersebut adalah sebuah inefisiensi di tengah kondisi keuangan negara yang tidak baik.

"Tim bayangan itu adalah sebuah inefisiensi. Keuangan negara sedang tidak baik-baik saja," ucap Abdul Mu'ti melalui akun Twitter resminya @abe_mukti yang dikutip kemarin.

Menurutnya, tim bayangan ini akan menarik anggapan bahwa ada kolusi yang terjadi. Sehingga, Abdul Mu'ti meminta BPK melakukan audit terhadap tim bayangan di Kemendikbud Ristek ini.

"Tim bayangan itu bisa mengundang interpretasi adanya kolusi. BPK dapat melakukan audit untuk memastikan tidak ada uang negara yang disalahgunakan," ucap Abdul Mu'ti.

Ia mengungkapkan baru kali ini dalam sejarah Indonesia ada tim bayangan dalam sebuah kementerian. Padahal banyak pegawai dan pejabat di Kemendikbud Ristek yang dapat diberdayakan.

"Dalam sejarah Republik Indonesia baru kali ini saya mendengar istilah "tim bayangan" dalam sebuah kementerian. Jumlahnya ratusan, semuanya digaji jutaan. Padahal secara struktural di kementerian banyak sekali pejabat mulai Sekjen, Dirjen, Direktur, Biro, dan staff yang berjumlah ribuan," jelas Abdul Mu'ti.

(Tribun Network/fah/kps/wly)

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved