Berita Belitung

Pemkab Belitung Upayakan Bandara HAS Hanandjoeddin Kembali Buka Rute Penerbangan Internasional

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung mengupayakan pembukaan kembali rute penerbangan internasional di Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin.

posbelitung.co
Bupati Belitung Sahani Saleh dalam rapat bersama asosiasi pelaku wisata dan perhotelan di ruang rapat Bupati Belitung, Rabu (28/9/2022). (Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari) 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung mengupayakan pembukaan kembali rute penerbangan internasional di Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin, Tanjungpandan Belitung.   

Dalam rapat bersama asosiasi pelaku wisata dan perhotelan, layanan rute penerbangan internasional diperlukan menyusul membaiknya kondisi pandemi dan sejumlah event internasional yang akan berlangsung di Belitung. 

"Mengusulkan dibuka kembali rute penerbangan internasional, karena berdasarkan berkumpul dengan pelaku wisata, saran mereka karena ada evaluasi dari G20 minat wisatawan luar negeri meningkat dan bahkan ada hubungan dengan biro perjalanan luar negeri yang ada harapan dibuka kembali rute penerbangan internasional," kata Bupati Belitung, Sahani Saleh, Rabu (28/9/2022). 

Menurutnya, maskapai yang melayani rute penerbangan internasional sempat beroperasi secara reguler pada 2018 dan 2019. Namun saat pandemi terjadi, rute penerbangan ke luar negeri dengan tujuan Singapura dan Kuala Lumpur pun ditutup. 

Saat berlangsung pertemuan G20 di Belitung pada awal September lalu, rute penerbangan internasional sempat kembali dibuka pada 6-9 September. Namun hanya bersifat sementara selama momentum pertemuan tingkat menteri pembangunan G20 saja. 

"Ke depan kami dan pelaku wisata meminta ada rute penerbangan luar negeri. Beberapa maskapai sudah pernah dihubungi, tinggal hal teknis ke depan, paling utama dibuka lagi rute penerbangan," ucapnya. 

Hasil pertemuan dengan asosiasi pelaku wisata dan pelaku hotel tersebut selanjutnya akan disampaikan melalui surat langsung ke Menteri Perhubungan.

Atas dasar kebijakan pembukaan rute penerbangan internasional, pihaknya pun dapat menindaklanjuti melalui koordinasi ke pihak maskapai untuk kembali melayani penerbangan internasional di Bandara HAS Hanandjoeddin

Executive General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin Khaerul Assiqi mengatakan layanan penerbangan internasional sempat beroperasi pada 2017 untuk penerbangan charter ke Kuala Lumpur.

Selanjutnya pada 2018, baru pelayanan penerbangan internasional yang terjadwal oleh maskapai Garuda Indonesia beroperasi pada Oktober-Desember 2018, berlanjut pada 2019.

Rute penerbangan langsung ke Singapura ini pun tercatat ada 89 pergerakan pesawat take off dan landing, dengan jumlah penumpang 3.267 orang. 

Kebangkitan rute penerbangan internasional terjadi pada 2019. Tercatat ada dua maskapai yang beroperasi melayani rute Kuala Lumpur dan Singapura yang masing-masing oleh Air Asia dan Garuda Indonesia.

Secara pergerakan ada 238 pergerakan dalam satu tahun dan penumpang 16.323 orang.

Barulah pada 2020 lalu penerbangan internasional hanya sampai April karen kondisi pandemi. Namun dalam waktu empat bulan tercatat ada 7.373 penumpang. 

"Kita sudah melayani (penerbangan internasional), artinya secara fasilitas sudah comply (memenuhi -red) dan demand (permintaan) ada. Tentu kenaikan pariwisata di tahun sekarang jauh lebih baik dari 2019," katanya. 

Berbagai status yang dikantongi Belitung seperti kawasan ekonomi khusus (KEK) hingga ditetapkan menjadi bagian UNESCO Global Geopark (UGG) berpotensi menaikkan trafik penumpang dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Agus Pahlevi mengatakan bukan saja memiliki bandara berstatus internasional, tapi juga harus ada rute penerbangan internasional.

Rute penerbangan internasional Singapura atau Kuala Lumpur diharapkan bisa meyakinkan bahwa Belitung membutuhkan bandara internasional sebagai akses dalam mengembangkan pariwisata dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

"Selain mempersiapkan verifikasi agar bandara (HAS Hanandjoeddin Tanjungpandan) tetap menjadi bandara internasional, tidak kalah penting mengusahakan kembali rute penerbangan internasional untuk melayani rute Belitung," katanya, Rabu (28/9/2022).

Mengenai potensi pasar wisatawan, menurutnya memang ada permintaan rute penerbangan terutama ke Singapura dan Malaysia yang sebelumnya sempat ada rute penerbangan langsung. Apalagi Malaysia saat ini sedang menggeliat wisata ke luar negeri sehingga satu di antara tujuan terdekat yakni Indonesia.

Tren ini membuat sejumlah rute penerbangan pulang pergi Malaysia ke sejumlah daerah di Indonesia seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Denpasar meningkat.

"Untuk rute Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar lumayan antusiasme mereka. Beberapa juga ada yang menanyakan ke Belitung, cuman mereka belum berkenan untuk transit, ingin penerbangan langsung," ujarnya.

Selain itu, Malaysia juga mengembangkan medical tourism menyasar pasar Indonesia. Kondisi-kondisi tersebut masih bisa terpenuhinya permintaan pasar rute penerbangan internasional dari dan ke Malaysia.

Jika rute penerbangan internasional kembali beroperasi, perlu dilakukan yakni re-branding pariwisata Belitung melalui sales mission atau kegiatan promosi destinasi wisata yang ditujukan pada segmentasi pasar di rute-rute nantinya dibuka.

Sedangkan Perwakilan Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) Dino Leonandri mengatakan sebagai aksesibilitas utama wisatawan, bandara akan sangat mempengaruhi tingkat hunian hotel.

"Kami dari pelaku industri sudah melihat tren positif, kami di 2023 memperkirakan pertumbuhan wisatawan. Bahkan kami melihat recovery bisnis hotel per Agustus 2022 jauh lebih baik, hotel-hotel di Belitung recovery-nya jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi sudah mencapai 86 persen," katanya.

Adanya pelayanan rute internasional pada 2019 lalu, terutama penerbangan reguler Tanjungpandan-Kuala Lumpur (PP) juga mempengaruhi kondisi bisnis perhotelan.

Terkait adanya kabar pencabutan status internasional Bandara HAS Hanandjoeddin, pihaknya berharap hal tersebut hanya evaluasi tiap lima tahunan. Keberhasilan Belitung menjadi tuan rumah event internasional harusnya menjadi pendukung penting status sebagai bandara internasional. (Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari) 

 
 
 

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved