TKI Malaysia Bangun Rumah Mewah di Kampung Halaman Seharga Rp2 Miliar, Begini Penampakannya

POSBELITUNG.CO - Banyak Warga Negara Indonesia atau WNI yang berbondong-bondong ingin bekerja ke luar negeri dengan alasan gaji yang fantastis.

Seperti TKI asal Madura bernama Zainal, berpuluh-puluh tahun pergi meninggalkan keluarga dan kampung halaman, ia akhirnya bisa menikmati hasil jerih payahnya dengan membangun istana megah sebagai tempat tinggal.

Tidak sendiri, Zainal menjadi TKI di Malaysia bersama istrinya, namun saat ini sang istri tengah berada di Indonesia untuk beberapa waktu.

Seorang YouTuber bernama Faiz Slamet merasa tertarik dengan kisah hidup sepasang suami-istri ini yang sukses menjadi TKI di Malaysia, dan mengangkat ceritanya di kanal YouTube pribadi Faiz.

Saat ditemui, istri Zainal mengatakan mereka menghabiskan uang kurang lebih Rp2 miliar lebih untuk membangun rumah mewah tersebut.

Bukan waktu yang sebentar dan mudah, setidaknya sepasang suami-istri ini membutuhkan waktu 30 tahun mengumpulkan banyak uang untuk membangun rumah.

Istri Zainal mengatakan, ia bukanlah orang yang berpendidikan, sekolahnya saja hanya sampai kelas 2 sekolah dasar, lalu ia sudah menikah dengan suaminya tersebut.

Namun hal tersebut tak menyurutkan tekat dan keinginan mereka untuk bisa sukses di jalannya sendiri dengan menjadi TKI, dan terbukti, sepasang suami-istri ini mampu membangun kediaman yang sangat mewah sebagai tempat tinggal.

"Sudah lama (bangunnya). Habis banyak, kira-kira 2 M lebih lah," ujar istri Zainal.

Rumah mewah yang dibangun Zainal terlihat sangat megah, berdiri kokoh di sebuah halaman yang sangat luas.

Mengusung desain rumah klasik lantaran ditopang banyak pilar di setiap sudut sisinya. Model pilar ini mengambil gaya bangunan kuno yang berasal dari Romawi dan Yunani.

Pemilihan warnanya juga terbilang sangat cantik, cat yang digunakan berwarna putih dipadu dengan warna abu dan kuning emas untuk bagian-bagian tertentu.

Istri Zainal mengatakan, bahan bangunan untuk rumah mereka sebagian ada yang dikirim langsung dari Malaysia, seperti bagian kaca pada pintu dan juga gagang pintu.

"Ada (barang yang dikirim dari Malaysia), pegangan pintu dan kaca di pintu, cat juga dikirim dari Malaysia," ungkap istri Zainal.

Saat pemilik kanal YouTube Faiz Slamet melangkahkan kakinya masuk ke kediaman TKI ini, ia langsung disambut dengan ruangan yang cukup lebar serta jam lemari hias yang mewah.

Di lantai bawah terdapat ruang tamu serta tujuh kamar.

Tidak hanya berkeliling di lantai bawah saja, Faiz Slamet juga dipersilahkan melihat-lihat kediaman Zainal untuk naik ke lantai atas.

Di lantai atas, terdapat tiga kamar dengan lebar ruangan yang cukup luas.

Tukang yang membuat rumah TKI ini merupakan tukang yang pernah bekerja bangunan di Malaysia, sehingga potongan rumah atu desainnya sangat kental dengan desain rumah orang Malaysia.

Hal tersebut langsung dikonfirmasi oleh Zainal saat dihubungi via telepon oleh Faiz Slamet.

"Ambil dari Malaysia ini, plannya, tukang-tukangnya ambil dari Malaysia semua itu," ujar Zainal.

Pemandangan rumah Zainal jika dilihat dari lantai atas sangat menakjubkan, yakni berupa persawahan, mirip seperti di puncak.

Selain melihat ruang tamu dan lantai atas, pemilik rumah juga mempersilahkan Faiz Slamet untuk melihat bagian dapur.

Jika hampir seluruh bagian rumah dicat menggunakan warna yang kalem, berbeda halnya dengan pewarnaan di bagian dapur.

Dapur di rumah TKI Malaysia ini diberi warna yang cukup cerah, yakni biru, ungu, hitam, dan putih. Ukurannya pun sangat luas untuk ukuran sebuah dapur.

Tepat di sebelah dapur ada ruang makan dengan luas yang sama, terdapat meja yang tidak begitu besar di sudut ruangan, serta meja makan dengan enam kursi di tengah-tengahnya.

Diakhir video, Zainal selaku TKI yang sudah terbukti kesuksesannya memberi sepatah dua patah kalimat untuk rekan seprofesinya yang ingin mengikuti jejak kesuksesaan sepasang suami-istri ini.

Zainal mengatakan bahwa dalam menjalani profesi harus tetap semangat dan tidak pantang menyerah, jika ingin sukses harus kerja keras dan tidak malas.

(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)