Wisata Belitung

Wisata Belitung: Campak Darat, Kesenian Tradisional Khas Belitung, Ajang Adu Keahlian Berpantun

Campak darat adalah salah satu kesenian tradisional khas Belitung, berupa ajang adu kelihaian berpantun yang dilakukan sambil menari dan menyanyi.

kikomunal-indonesia.dgip.go.id
Ilustrasi campak darat 

POSBELITUNG.CO - Campak darat adalah salah satu kesenian tradisional khas Belitung, berupa ajang adu kelihaian berpantun yang dilakukan sambil menari dan menyanyi. 

Kata campak darat berasal dari dua kata, yaitu campak dan darat. Campak dalam bahasa melayu Belitung berarti buang, dan darat berarti daratan.

Dapat disimpulkan bahwa apabila kedua kata ini digabungkan, maka akan membentuk makna yaitu sesuatu yang dibuang atau terbuang di daratan.

Dulu, kesenian campak darat disajikan dalam upacara adat yang dikenal dengan nama Maras Taun, (untuk mengetahui lebih rinci tentang maras taun dapat klik di sini).

Namun kini kesenian campak darat tidak hanya disajikan dalam upacara adat tertentu saja, tetapi juga pada acara pesta perkawinan, khitanan, dan acara lainnya.

Dalam Penyajiannya, kesenian campak darat pada awalnya menggunakan perangkat instrumen tradisional yang terdiri dari vokal, viul atau violin, gendang melayu, dan tawak-tawak atau gong.

Setiap instrumen ini memiliki fungsi masing-masing yang berperan untuk membentuk karakter dan ciri musik kesenian khas Belitung ini.

Seiring perkembangan zaman, pelaku kesenian campak darat telah memodifikasi instrumen pendukung tersebut
dengan menambahkan accordion, symbal, tamborin, tom-tom, hingga keyboard.

Hal ini dilakukan bukan untuk menghilangkan keaslian dari kesenian campak darat, melainkan sebagai bentuk kreasi mereka terhadap apa yang sudah ada sebelumnya.

Selain terdiri dari instrumen musik, campak darat juga memiliki unsur syair dalam bentuk pantun yang dilontarkan secara spontan oleh para pemainnya.

Pantun ini harus dibawakan sesuai dengan irama musik yang dimainkan.

Hal ini tentu menjadi sesuatu yang unik, lantaran tidak semua orang mampu untuk menyampaikan pantun secara spontan seperti yang dilakukan oleh para pemain campak darat.

Terlebih pantun yang dilontarkan harus sesuai dengan konsep yang telah ditentukan dalam pertunjukan kesenian campak darat. 

Campak darat biasanya dibawakan oleh pemain wanita dengan penonton laki-laki, di mana mereka akan saling berbalas pantun.

Para pemain wanita akan memancing penonton laki-laki yang bisa berpantun untuk naik ke panggung dan beradu pantun dengannya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved