TKI

Curhat TKI Arab Hampir Diperkosa dan Disiksa Majikan yang Merupakan Seorang Tentara, Begini Kisahnya

TKI perempuan ini bercerita, awal bekerja ia merasa aman dan baik-baik saja, namu seiring berjalannya waktu majikannya yang laki-laki mulai bersikap..

YouTube Nur channel723
Curhat TKI Arab Hampir Diperkosa dan Disiksa Majikan yang Merupakan Seorang Tentara, Begini Kisahnya 

POSBELITUNG.CO - Pertama kali menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara Arab, Nur masih berusia 16 tahun.

Melalui kanal YouTube pribadinya, TKI perempuan ini mengatakan hal tersebut merupakan masa-masa yang paling tidak mengenakan untuk dirinya, sebab saat itu ia hampir saja hendak diperkosa oleh majikannya.

Bukan hanya hendak diperkosa, ia juga kerap disiksa.

"Pertama kali aku kerja ke luar negeri itu jadi TKW dan ini merupakan pengalaman nggak enak banget, buat nggak bisa lupa sampai kapan pun," kata Nur memulai.

"Aku pernah mau diperkosa, kemudian aku dapat kekerasan fisik. Aku jadi seorang TKW itu dari umur 16 tahun, lulusan SMP aku langsung jadi seorang TKW," tambahnya.

Nur bercerita, usia 16 tahun bukanlah usia yang legal untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia, karena usia segitu masih dianggap di bawah umur.

Ia lantas terpaksa mengubah identitasnya menjadi usia yang cukup syarat untuk bisa terbang ke luar negeri menjadi TKI.

Semua itu dilakukan Nur lantaran lulus SMP ia tidak memilliki cukup biaya untuk melanjutkan pendidikannya, terlebih ia tidak ada pikiran sama sekali untuk bersekolah lebih tinggi.

"Aku memutuskan ke luar negeri karena aku pengen cari duit, untuk melanjutkan sekolah kayaknya nggak ada dipikiran aku sama sekali, karena keterbatasan biaya, makan aja susah apalagi untuk sekolah," urai Nur.

"Jadi makanya aku memutuskan untuk ke luar negeri gimanapun caranya," tambah Nur.

Singkat cerita, TKI perempuan ini akhirnya bisa terbang ke negara Timur Tengah, pertama kali menginjakan kaki di luar negeri, Nur ditempatkan di Abu Dhabi.

Di sana ia bekerja di rumah majikannya. Majikan laki-laki Nur adalah seorang tentara, sementara majikan perempuannya ibu rumah tangga, ada pula anak mereka yang berusia enam tahun.

TKI perempuan ini bercerita, awal bekerja ia merasa aman dan baik-baik saja, namu seiring berjalannya waktu majikannya yang laki-laki mulai bersikap aneh di hadapannya.

Pernah suatu ketika majikannya yang laki-laki melakukan tindakan tidak senonoh di depan Nur, malamnya majikan TKI perempuan ini hendak berusaha masuk ke dalam kamar Nur.

"Pas aku dateng itu nggak ada tanda-tanda kayak gimana-gimana, semua baik-baik saja. Kemudian udah tiga bulan baru ketahuan, kegenitan seorang majikan laki-laki kepada pembantunya," ujar Nur.

"Jadi setiap nggak ada majikan perempuan, majikan laki itu megang-megang itunya di depan aku, kayak nggak nyaman banget akunya, genit banget,"

"Kemudian pas malemnya jam 1 - jam 2 aku digedor-gedor, aku keukeuh nggak mau ngebukain pintu, karena buat apa. Jam 1 - jam 2 itu bukan waktunya kerja, jadi aku keukeuh nggak bukain pintu," jelas Nur.

Keesokan harinya, TKI perempuan ini tiba-tiba saja dipukul oleh majikannya yang laki-laki, tanpa ada salah ia harus menerima kekerasan fisik yang diberikan oleh majikanya tersebut.

Melihat Nur disiksa oleh sang suami, istrinya yang merupakan majikan perempuan Nur langsung menghampiri dan membela TKI perempuan ini.

Namun karena tak berdaya, majikan perempuan Nur tidak dapat berbuat banyak untuk membela.

"Kemudian paginya itu ya, nggak ada angin nggak ada hujan, gada salah, tiba-tiba majikan laki itu nampar aku, nampar bolak-balik, sakit banget rasanya sampai ngecap, karena orang Arab Saudi itu gede ya, tinggi besar, apalagi beliau adalah seorang tentara," kata Nur.

"Kemudian datanglah majikan yang perempuan 'kenpaa, dia salah apa, kok ditampar?' gitu, majikan perempuan sedikit kaget, 'ini, dia salah ini, ini kotor,' kata dia. Itu bukan asli murni dari kesalahan kerjaan, itu mungkin dendam, malam nggak dibuka jadi cari-cari alasan," jelas Nur.

Ia menduga, jika saja ketika malam ia membukakan pintu saat majikan laki-lakinya mengetuk-ngetuk, mungkin ia sudah lama menjadi korban kekerasan seksual oleh orang Arab tersebut.

"Kalau saja malem pas majikan laki gedor-gedor trus aku bukain pintu, ya sudah mungkin aku udah diperkosa kali ya, alhamdulillah Allah masih melindungi aku," ujar Nur.

TKI perempuan ini mengatakan bahwa kejadian tersebut tidak hanya satu atau dua kali saja ia alami, namun selama delapan bulan bekerja, Nur mengaku selalu diperlakukan seperti itu oleh majikannya.

Awalnya ia masih mencoba untuk sabar dan bertahan bekerja di rumah majikannya tersebut, namun lambat laun batas kesabarannya mulai menipis, hingga TKI perempuan ini berinisiatif untuk mencari perlindungan ke pihak kepolisian.

Akhirnya ia bisa keluar dari rumah majikan dan kembali ke agen yang sudah menyalurkan dirinya bekerja di sana.

Namun miris, gaji tiga bulan yang harusnya diterima Nur tidak dibayar oleh majikannya, sehingga ia harus menanggung kerugian yang cukup besar untuk itu.

(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved