Berita Belitung

Kisah Unik Suku Lom dan Suku Sawang, Menguak Misteri Bubung Tujuh dan Penjaga Laut Belitung

Berbagai suku hidup di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Masing-masing suku, memiliki berbagai keunikan. Kisah mereka bahkan mendunia.

Pos Belitung/Dedi Qurniawan
ILUSTRASI: Tampak persiapan pelarongan jong pada Ritual Muang Jong Suku Sawang Gantung di perairan Gusong Cina, Kecamatan Gantung, Belitung Timur (Beltim) 

POSBELITUNG.CO , BELITUNG -- Berbagai suku hidup di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Masing-masing suku, memiliki berbagai keunikan. Kisah mereka bahkan mendunia. Yuk simak kisahnya.

1. Suku Lom

Suku Lom atau Suku Lum merupakan sebuah komunitas masyarakat di Provinsi Bangka Belitung (Babel). Suku ini masih memegang kemurnian tradisi.

Mereka menetap di Wilayah Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Menariknya, suku ini ketap dikait-kaitkan pada hal misteri dan kepercayaan masyarakat Babel. 

Satu di antaranya, Misteri Bubung Tujuh yang berarti tujuh rumah tertua di Suku Lom.

Masyarakat setempat percaya bahwa terdapat tujuh keluarga yang merupakan keturunan pertama dari nenek moyang suku.

Setelah ayah-ibunya meninggal, ketujuh keluarga itu membuat rumah sendiri sebanyak tujuh rumah di kaki bukit di tengah hutan.

Rumah itu berbentuk rumah panggung yang tinggi dengan atap daun nipah.

Seorang peneliti dari Norwegia yang pernah tinggal selama beberapa tahun di tengah Suku Lom, Olaf H Smedal, menulis buku yang menarik, Orang Lom:

Kedua legenda itu masih hidup di tengah Suku Lom hingga sekarang.

2. Suku Sawang

Suku Sawang atau Sekak. Suku Sawang merupakan satu di antara tiga kelompok suku laut di dunia yang mendiami Perairan Bangka Belitung, umumnya tinggal di Daerah Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur.

Menurut laporan Jl Van Sevenhoven (Komisaris Belanda ) di Belitung Tahun 1803 mengatakan bahwa Orang Sekak hidup di antara Pulau Bangka dan Belitung sebagai pemandu, penyelam dan nelayan handal.

Uniknya, sejauh ini mereka tidak suka tinggal menerap atau nomaden di daratan dan menggunakan perahu sebagai tempat tinggal untuk menuju ke laut. Tak heran, mereka disebut sebagai "Penjaga Laut Belitung".

Halaman
12
Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved