Erdogan Umumkan Keadaan Darurat 3 Bulan di 10 Provinsi, Korban Tewas Capai 3.549 Orang di Turki

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengumumkan keadaan darurat tiga bulan di 10 provinsi yang hancur akibat dua gempa bumi...

AFP
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan 

POSBELITUNG.CO -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengumumkan keadaan darurat tiga bulan di 10 provinsi yang hancur akibat dua gempa bumi pada Selasa (7/2/2023) sore.

Korban tewas akibat gempa sudah lebih dari 5.100 orang dan meninggalkan kehancuran di wilayah luas Turkiye selatan dan negara tetangga Suriah.

Sehari setelah gempa, tim penyelamat yang bekerja dalam kondisi yang keras berjuang mengeluarkan orang-orang dari puing-puing bangunan yang runtuh dan berpacu dengan waktu.

Adapun Erdogan mengambil langkah keadaan darurat tersebut setelah terjadi dua gempa bumi besar yang melanda wilayah Turki dan Suriah, Senin (6/2/2023).

Mendeklarasikan keadaan darurat memungkinkan Presiden Turki dan kabinet untuk melewati parlemen dalam memberlakukan Undang-undang baru.

"Kami telah memutuskan untuk mengumumkan keadaan darurat untuk memastikan operasi dilakukan dengan cepat," ujar Recep Tayyip Erdogan dalam pidatonya, Selasa (7/2/2023), dilansir Reuters.

Baca juga: Inilah Nama-nama 9 Tokoh NU yang Berpeluang Jadi Cawapres Anies, Ganjar, atau Prabowo

Baca juga: Minyak Subsidi Langka, Pemilik Warung Makan di Belitung ini Tak Mau Naikkan Harga Menu Makanan

Baca juga: Gempa Turki dan Suriah, Lebih dari 1.200 Orang Tewas, Uni Eropa Kerahkan 10 Tim SAR

Recep Tayyip Erdogan menjelaskan, keadaan darurat akan berlangsung tiga bulan.

Dengan demikian, keadaan darurat akan berakhir sesaat sebelum pemilihan presiden dan parlemen yang dijadwalkan pada 14 Mei 2023.

Namun, keadaan darurat ini juga bisa diperpanjang.

Menurut Erdogan, 70 negara telah menawarkan bantuan dalam operasi pencarian dan penyelamatan.

Erdogan mengatakan, Turki berencana membuka hotel di pusat pariwisata Antalya, di sebelah barat, untuk sementara menampung orang-orang yang terkena dampak gempa.

Diberitakan NDTV, pemerintahan Erdogan berada di bawah tekanan yang meningkat di media sosial atas apa yang dilihat para pengkritiknya sebagai respons yang lambat terhadap gempa bumi terbesar di Turki dalam hampir satu abad.

Korban terbaru menunjukkan gempa berkekuatan 7,8 magnitudo pada Senin dan gempa susulan, menewaskan 3.549 orang di Turki dan 1.602 di bagian Suriah yang dikuasai pemerintah dan pemberontak.

Erdogan mengatakan, pemerintah akan mengirim lebih dari 50.000 pekerja bantuan ke daerah itu dan mengalokasikan 100 miliar lira ($5,3 miliar) untuk bantuan keuangan.

Penanganan Erdogan atas bencana alam terbesar dalam dua dekade pemerintahannya terbukti sangat penting menjelang pemilihan parlemen dan presiden yang diperebutkan dengan ketat pada 14 Mei 2023.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved