TKI

Kisah Pilu TKI Asal Lombok yang Disiksa Majikan Selama 10 Tahun, Badan Penuh Bekas Luka dan Lumpuh

Maruyah, perempuan asal Lombok Timur ini menjadi korban kekerasan majikan saat bekerja menjadi TKI di Arab Saudi. TKI perempuan ini mengalami cacat.

YouTube OPSI NTB Channel
Kisah Pilu TKI Asal Lombok yang Disiksa Majikan selama 10 Tahun, Badan Penuh Bekas Luka dan Lumpuh 

POSBELITUNG.CO -- Maruyah, perempuan asal Lombok Timur ini menjadi korban kekerasan majikan saat bekerja menjadi TKI di Arab Saudi.

Diceritakan lewat kanal YouTube OPSI NTB Channel, Maruyah sempat hilang kontak dengan keluarganya yang ada di Indonesia selama 10 tahun.

Kini Maruyah sudah kembali ke Indonesia dan dapat berkumpul lagi bersama keluarganya.

Namun sayang, kondisi Maruyah saat kembali ke Indonesia sangat memprihatinkan, disebutkan bahwa TKI perempuan ini mengalami cacat.

Tak hanya disiksa, ternyata TKI perempuan ini juga tidak digaji oleh majikannya.

Hal tersebut diketahui sejak Maruyah meminta dikirimkan uang, namun menurut majikannya uang tersebut telah dikirim ke keluarga Maruyah.

Baca juga: Jangan Asal Terima Job, TKI di Taiwan Ini Dijual Majikan dan Tidak Dibayar, Begini Kisahnya

Baca juga: TKI Malaysia Ditahan Majikan Selama 17 Tahun, Paspor Disimpan Karena Alasan Keamanan, Ini Kisahnya

Saat dikonfirmasi, ternyata keluarga Maruyah sama sekali tidak pernah menerima sepeser uang pun dari majikan TKI perempuan ini.

Sangat menyayat hati, kondisi Maruyah kini lumpuh, ia tidak bisa berjalan serta di sekujur tubuhnya penuh dengan bekas luka akibat disiksa majikan.

"Nggak bisa jalan sama sekali tanpa tongkat, harus dengan tongkat," ujar Maruyah.

Menurut TKI perempuan ini, ia tidak pernah melakukan kesalahan yang fatal selama ia bekerja di rumah majikannya.

Hanya saja majikannya kerap kali emosian, sehingga hal kecil sekalipun bisa menjadi masalah besar.

"Sebenarnya nggak mempunyai salah apapun, memang dia (majikan) cepat emosi," tutur Maruyah.

Di telinga Maruyah terdapat bekas luka yang hingga kini tak kunjung hilang.

TKI perempuan ini mengatakan bekas tersebut akibat dipukul oleh majikan menggunakan kayu.

Selain itu, Maruyah juga mengatakan ia kerap dipukul menggunakan besi pada bagian punggunggnya.

Baca juga: TKI Arab Saudi Ini Dibayar Hingga Rp500 Juta Setelah Bekerja 9 Tahun Tanpa Upah, Begini Kisahnya

Baca juga: Kumpulan Kisah TKI Perempuan yang Disiksa Majikan, Dipukul hingga Alami Pelecehan

"Di telinga dipukul dengan kayu, bahkan punggung saya dipukul bisa dengan besi, dengan cambuk besi juga," ungkap Maruyah.

"Seandainya dia memanggil tanpa kita mendengar, dia cepat emosi," tambah Maruyah.

Selain bagian wajah dan punggung, Maruyah juga mengatakan ia kerap dipukul pada bagian dada.

Pukulan tersebut sampai membuat dada Maruyah bengkak.

"Tubuh saya bahkan sampai dada saya juga sempat dipukulnya hingga membengkak. Walaupun membengkak begitu sempet juga dia pukul," tutur Maruyah.

Mata Maruyah yang sebelah kanan juga tidak bisa melihat sama sekali.

Menurut penuturan Maruyah, majikannya kerap memukul bagian mata sebelah kanan menggunakan kayu hingga bengkak.

Lama-kelamaan pukulan yang terus dilakukan itu menyebabkan kebutaan.

Saat mengalami luka dan pukulan, TKI perempuan ini hanya bisa bersabar dan merawat dirinya seorang diri di rumah majikan.

Majikan Maruyah enggan membawa TKI perempuan ini ke rumah sakit untuk berobat.

"Mata saya juga sampai tidak dapat melihat sama sekali sampai sekarang, yang kanan. Dipukulnya dengan kayu sampai membengkak begitu, mengakibatkan seperti ini," kata Maruyah.

Ketika dilihat dari dekat, kepala Maruyah penuh dengan bekas luka.

Kedua telinganya juga terdapat bekas luka akibat dipukul menggunakan kayu.

Bahkan pada bagian punggunnya terlihat jelas bekas luka yang hingga kini tidak memudar sama sekali.

"Selama saya masuk kerja di rumahnya, mulai mendapat pukulan setiap hari. Di muka semuanya (dipukul)," kata Maruyah.

"Sampai ini gigi saya habis kena pukulan," sambungnya.

Untuk kaki, Maruyah mengatakan ia tidak bisa berjalan akibat dipukul menggunakan kayu, lama kelamaan akhirnya ia tidak bisa berjalan.

"Lutut saya dipukul pakai kayu, terus berjalan berhari-hari," tutur Maruyah.

Usai tak bisa lagi bekerja, TKI perempuan ini kemudian baru dikembalikan oleh majikannya.

Satu dekade bekerja dengan siksaan, akhirnya Maruyah bisa kembali lagi ke Indonesia dan berkumpul bersama keluarga.

"Sudah sakit, sudah nggak berdaya, baru dipulangkan," ungkap Maruyah.

(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved