Berita Belitung

Masalah Penggunaan Kartu Brizzi untuk Beli Gas 3 Kg di Beltim, DPRD Gelar RDP

Kesepakan RDP hari ini adalah meminta Pemkab Beltim agar mengisi suplai ke 19 pangkalan yang ada supaya masyarakat bisa mudah membeli gas melon.

|
Penulis: Bryan Bimantoro |
Ist/Ilhansyah
Suasana RDP di DPRD Beltim tentang gas 3 kg, Senin (13/2/2023). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Permasalahan penggunaan kartu elektronik atau kartu brizzi dalam pembelian gas melon alias 3 kg akhirnya sampai ke meja dewan. DPRD Belitung Timur menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas hal itu dan suplai gas melon ke sejumlah pangkalan di Beltim, Senin (13/2/2023) di Ruang Sidang.

Ketua Komisi II DPRD Beltim, Sardidi mengatakan polemik tentang gas ini sudah lama ada tapi belum selesai hingga saat ini. Menurutnya, penggunaan kartu elektronik dalam membeli gas melon makin menambah masalah yang ada.

Dia bilang di Beltim ada 19 pangkalan gas melon tidak mendapat suplai dari perusahaan pengelola gas yang ada di Belitung. Hal itu karena 19 pangkalan ini belum memiliki HP NFC yang mana merupakan syarat penerimaan pembayaran melalui kartu brizzi.

"Kami Komisi II khususnya menganggap persoalan ini adalah kurangnya komunikasi atau sosialisasi sampai ke tingkat desa dan dusun. Jadi bagi warga kota banyak yang belum paham atau memahami jadi sedikit kebingungan mereka dengan adanya edaran harus mengunakan kartu brizzi ini," kata Samin sapaan akrabnya kepada posbelitung.co, Senin.

Samin bilang kesepakan RDP hari ini adalah meminta Pemkab Beltim agar mengisi suplai ke 19 pangkalan yang ada supaya masyarakat bisa mudah membeli gas melon. Namun, sebelumnya 19 pangkalan ini juga harus mengurus syarat untuk memakai penerimaan pembayaran memakai kartu elektronik tersebut dalam waktu dua minggu ke depan.

"Tadi juga perwakilan pemkab sudah bilang kalau bupati sudah bersurat ke ekbang provinsi agar metode pembayaran ini ditunda karena sangat kurang sosialisasi. Tapi sebenarnya kartu ini sangat baik juga untuk menghindari pungutan-pungutan lebih dari standar harga gas yang ditentukan oleh Pertamina," kata politisi PDI Perjuangan itu.

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian, Pembangunan, dan SDA Setda Belitung Timur, Tri Astuti Ramadhani Haliza bilang akan menindaklanjuti hasil RDP hari ini dengan mengirim surat ke desa untuk segera melakukan pendataan sisa masyarakat dan Usaha Mikro yang berhak gas 3 kg. 

Dia mengatakan, masyarakat yang merasa berhak juga diimbau untuk datang ke desa sesuai domisili untuk mendaftar, jangan menunggu didata oleh desa. Hal itu agar nanti tidak ada lagi yang minta rekomendasi untuk beli pakai uang tunai.

"Karena nanti dari data ini kami mulai mengatur sistem pendistribusiannya juga. Misal desa ada yang kurang pangkalan atau kurang supply dapat segera kami rekomendasikan ke Pertamina untuk penambahan stok," kata Tri Astuti.

Selain itu, kendala selama ini yakni 19 pangkalan ini belum memiliki sarana HP yang punya fitur NFC untuk menerima pembayaran cashless ini. Hal itu, kata Tri, sebagai alasan kenapa mereka tidak disuplai gas 3 kg ini.

"Jadi dikasih waktu dua minggu dengan dewan juga tadi untuk segera memenuhi HP dengan fitur NFC supaya bisa sepenuhnya menjalankan sistem pembayaran elektronik," kata Tri.

RDP tentang gas 3 kg ini juga dihadiri oleh perwakilan Pertamina, Asisten Setda Beltim, sejumlah anggota dewan, dan pihak-pihak terkait lainnya.

(Posbelitung.co/Bryan Bimantoro)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved