Kerusuhan di Wamena, 9 Orang Tewas dan 17 Luka-luka, Kondisi Kini Mulai Kondusif

Kerugian material, sejumlah rumah toko (ruko) dan kios milik warga di Kampung Sapalek, Jalan Trans Irian, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya...

Humas Polda Papua
Tampak aparat keamanan saat melakukan diskusi untuk meredam amarah warga akibat isu penculikan anak yang mengakibatkan pembakaran terhadap sejumlah kios dan ruko di di Kampung Sapalek, Jalan Trans Irian, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Kamis (23/2/2023). 

"Awal permasalahan yaitu warga melihat ada kendaraan membawa anak kecil yang diduga sebagai penculikan,” katanya.

Baca juga: Contoh Soal PTS, UTS Kelas 6 Tema 7 Bahasa Indonesia Semester 2: Pilihan Ganda dan Esai

Baca juga: 95.556 Perempuan Sudah Menikah di Babel Lebih Pilih KB Suntik, Alasan Lebih Mudah dan Praktis

Baca juga: BIODATA Tri Rismaharini, Dikenal Tegas, Idola Masyarakat dan Tak Sungkan Sujud di Kaki Guru

Napitupulu mengatakan, kepolisian sudah merespons dengan cepat dan mengajak menyelesaikan masalah itu di Polres, namun masyarakat tetap tidak terima.

RICUH - Sekelompok massa membakar kios milik warga perantau di Kampung Lantipo, Distrik Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegununga, Kamis (23/2/2023) siang. Warga terprovokasi isu penculikan anak.
RICUH - Sekelompok massa membakar kios milik warga perantau di Kampung Lantipo, Distrik Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegununga, Kamis (23/2/2023) siang. Warga terprovokasi isu penculikan anak. (Kolase Tribunnews.com/Tribun-Papua.com/Arny Hisage)

Saat pihak aparat ingin kembali ke Polres guna melakukan pertemuan, warga tidak terima dan melakukan penyerangan terhadap aparat dan berujung pembakaran terhadap rumah warga.

Terakhir Napitupulu mengingatkan kepada masyarakat agar tidak mudah mempercayai informasi yang belum diketahui kebenarannya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dan Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved