Berita Belitung Timur
11 Anak Digerebek Petugas Satpol PP, Bupati Beltim Bakal Panggil Orang Tua hingga Tokoh Agama
Bupati Beltim, Burhanudin, menegaskan, akan memproses kejadian pergaulan bebas tersebut sesuai dengan mekanisme yang ada.
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Bupati Belitung Timur, Burhanudin, mengimbau agar para orang tua menjaga dan lebih serius memperhatikan anak-anaknya, baik saat beraktivitas di dalam rumah maupun di luar rumah.
Imbauan ini disampaikan Burhanudin terkait 11 anak di bawah umur yang digerebek petugas Satpol PP Beltim di sebuah kamar penginapan di Kecamatan Manggar, Jumat (24/2/20230 siang. Mereka diduga telah berbuat tak senonoh dan mabuk-mabukan.
Lelaki yang akrab disapa Aan itu juga akan memanggil orang tua anak-anak tersebut, pihak pemerintah desa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemangku kepentingan di Beltim, guna mencegah peristiwa serupa terulang lagi.
Saat mendengar kabar penggerebekan 11 anak di bawah umur di sebuah penginapan itu, Aan merasa tak percaya dan terpukul.
Aan mengaku sangat prihatin, berduka dan kecewa atas kabar yang menghebohkan tersebut.
Saat dimintai tanggapannya, Aan tidak langsung menjawab. Dia seakan menahan napas dalam-dalam sebelum berbicara menjawab pertanyaan Posbelitung.co, terkait kasus ini.
Suaranya pun terdengar agak berat.
"Atas nama kepala daerah saya sangat prihatin, berduka dan kecewa, atas terjadinya kejadian menimpa anak-anak kita yang melakukan tindakan kurang baik," kata Aan kepada Posbelitung.co via telepon, Jumat (24/2/2023) malam.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekelompak anak di bawah umur, terdiri dari 6 pria dan 5 wanita digerebek petugas Satpol PP Beltim berada dalam sebuah kamar penginapan di Kecamatan Manggar, Jumat (24/2/2023) siang.
Mereka berusia rata-rata 15 tahun dan sebagian masih berstatus pelajar. Saat penggerebekan, Satpol PP mendapati kondisi kamar acak-acakan serta menemukan sisa minuman keras dan obat batuk cair saset.
Seorang remaja wanita berinisial S yang berhasil diamankan, kepada petugas mengakui telah menggelar pesta seks dan mabuk-mabukan di kamar penginapan itu bersama teman-temannya.
Ia menegaskan, akan memproses kejadian pergaulan bebas tersebut sesuai dengan mekanisme yang ada.
"Kita juga akan melakukan pembinaan secara baik terhadap anak-anak yang didapati melakukan tindakan tercela itu," ujarnya.
Aan juga bakal memanggil orang tua mereka, pihak pemerintah desa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemangku kepentingan di Beltim guna mencegah peristiwa serupa tidak terulang lagi.
"Kita mengajak dan mengimbau kepada stakeholder daerah siapa pun yang merasa dirinya tokoh
masyarakat, tokoh agama, pemangku kepentingan baik di tingkat desa. Mari kita bina sama-sama diri kita dan masyarakat kita secara baik agar anak-anak kita tidak melakukan hal seperti itu dan tidak terulang lagi," tegasnya.
Kemudian, Aan meminta seluruh orang tua yang ada di Belitung Timur agar lebih memperhatikan secara serius anaknya masing-masing dan juga diharapkan bisa saling mengingatkan satu sama lain.
"Mari kita saling menjaga anak-anak kita, jangan sampai melakukan hal-hal yang negatif seperti itu, evaluasi orang tua lah yang paling penting, keseriusan para orang tua untuk memperhatikan anak-anaknya ini baik di dalam dan luar rumah," imbaunya.
Aan menilai, peristiwa yang mengecewakan dan membuatnya berduka itu kemungkinan karena lepasnya kendali para orang tua dalam mengawasi dan menjaga anak-anaknya.
"Mungkin ini lepas kendali kita semua sehingga mereka mencari cara, mencari solusi untuk melakukan hal-hal yang seharusnya tidak mereka lakukan. Karena itu mari kita memberikan contoh yang terbaik lah, di kehidupan sosial masyarakat kita masingmasing," kata Burhanudin.
5 Pelaku Kabur
Diketahui, Satpol PP Pemkab Beltim, Jumat (24/2/2023) siang sekitar pukul 13.00 WIB menggerebek sebuah kamar penginamatan di Kecamatan Manggar.
Di dalam kamar tersebut terdapat 11 remaja terdiri dari 6 pria dan 5 wanita. Namun 5 di antaranya berhasil kabur saat akan ditangkap. Satpol PP pun hanya berhasil mengamankan 2 pria dan 4 wanita yang semuanya di bawah umur.
Mereka diduga telah melakukan pesta seks dan mabuk-mabukan
Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Beltim, Nazirwan mengatakan penggerebekan bermula dari laporan seorang ibu yang mengaku telah menemukan anak wanitanya berinisial S yang sudah dua hari tidak pulang ke rumah.
Menurut ibu itu, S ditemukan di sebuah penginapan di Kecamatan Manggar, bersama sejumlah temannya. Lalu, dia mengaku telah mengunci S bersama-sama temannya di dalam kamar penginapan agar tidak melarikan diri.
"Jadi sebelum Satpol PP datang ke penginapan, ibu dari S sudah duluan mengetahui, menggerebek dan mengunci kamar dari luar agar anak-anak itu tidak bisa melarikan diri," jelas
Nazirwan kepada awak media di Kantor Satpol PP Beltim, Jumat (24/2/2023).
Namun kata Nazirwan, ketika Satpol PP tiba di penginapan, Jumat (24/2/2023) sekitar pukul 13.00 WIB, anak-anak itu berusaha melarikan diri dari kamar melewati jendela.
"Beberapa di antara anakanak itu sempat kabur, sempat terjadi kejar-kejaran lah dengan Satpol PP tadi siang. Kita hanya berhasil mengamankan 6 orang, 5 lainnya berhasil kabur," ungkap Nazirwan
Lanjut Nazirwan, anak-anak itu diduga telah melakukan hubungan badan serta mengonsumsi
minuman keras golongan B (mengandung etanol mulai dari 5 sampai 20 persen) seperti amer dan obat batuk cair saset.
"Informasi dari mereka (anak-anak-red), itu seperti party (pesta-red), party miras dan ada indikasi lain melakukan sex party," ungkapnya.
Anggota Satpol PP juga sempat memeriksa ponsel masing-masing anak guna mengecek apakah ada aplikasi yang sering digunakan sebagai alat prostitusi online.
"Tapi tidak ditemukan aplikasi yang berhubungan dengan aktivitas open BO, yang marak saat ini. Artinya, mungkin ada komunikasi via lain selain aplikasi itu," jelasnya.
Nazirwan menyebutkan, menurut pengakuan S salah seorang anak yang diamankan, mereka sudah check in di penginapan bertarif seratus ribuan itu sejak, Jumat (24/2/2023) pagi pukul 04.30 WIB.
S juga mengaku melakukan hubungan intim dengan temannya di kamar penginapan tersebut. Bahkan, S juga mengaku sudah terbiasa melakukan hubungan intim lebih dari satu kali dalam sehari dengan pasangan yang berbeda-beda.
Namun, kata Nazirwan anak-anak lainnya yang diamankan tidak mengaku sudah melakukan hubungan intim seperti yang diungkapkan oleh S. Tapi membenarkan telah meminum minuman keras bersama-sama di kamar.
"Selain enam orang ini, ada lagi anak-anak di bawah umur yang lain yang belum diamankan, mereka sempat kabur dari penginapan," jelas Nazirwan.
Kata Nazirwan, setelah kejadian ini pihaknya juga akan segera memanggil pihak penginapan dan menelusuri di mana tempat anak-anak tersebut membeli minuman beralkohol.
"Saat ini Satpol PP Beltim masih mendalami apakah ada peran orang dewasa di balik kasus ini. Sebab masih meninggalkan pertanyaan kita dari mana sumber uang mereka sehingga mampu menyewa kamar dan membeli miras golongan B," bebernya.
Nazirwan menyampaikan setelah ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Dinsos PMD Beltim, guna pendampingan dalam penanganan kasus yang menghebohkan ini.
Beltim sedang Tidak Baik-baik Saja
Perbuatan 11 anak bawah umur yang berbuat tidak senonoh di sebuah penginapan di
Kecamatan Manggar pada Jumat (24/2/2023) kemarin, menurut Kasatpol PP Belitung Timur (Beltim), Adlan Taufik menandakan bahwa Beltim sedang tidak baik-baik saja.
"Inilah kondisi kabupaten kita, bahwa Beltim sedang tidak sedang tidak baik-baik untuk kondisi anak-anak," kata Adlan, Jumat (24/2/2023) kepada Pos Belitung.
Ia membeberkan, kenakalan remaja dan pergaulan bebas sebenarnya permasalahan yang tinggal menunggu menjadi lebih besar dan lebih banyak lagi dari yang sedang terjadi saat ini.
Sebagai seorang pimpinan perangkat daerah yang mengomandoi Satpol PP, Adlan mengaku sudah melakukan penertiban, pengawasan, dan penanggulangan terkait permasalahan pergaulan bebas dan kenakalan remaja, khususnya yang menyangkut ketentraman dan ketertiban umum.
"Tapi sebenarnya bagaimana peran serta orang tua, peran serta lingkungan yang mendidik anak-anak kita sendiri, sehingga mereka menjadi seperti ini?" tanya Adlan.
Adlan menegaskan, jangan pernah menganggap permasalahan pergaulan bebas dan kenakalan remaja sebagai kejadian yang baru dan sedikit terjadi.
Menurutnya permasalahan seperti ngamar dan mabuk-mabukan yang dilakukan anak-anak bawah
umur itu pasti memiliki penyebab yang melatarbelakanginya.
"Kami sudah menyampaikan kepada dinas pendidikan, kepada guru, kepada sekolah, kita harus mencari sumber masalah di hulu, bukan di hilir, kalau sudah di hilir sudah menjadi kejadian yang tidak kita harapkan," ungkapnya.
"Dari hulu adalah, apakah kondisi anak sudah tidak nyaman di rumah, atau kondisi sekolah tidak
memberikan keleluasaan anak untuk bereksperimen, melakukan sosialisasi yang banyak," sambung Adlan.
Hal-hal tersebut, kata Adlan, membuat anak merasa tidak nyaman. Maka itu, ia berharap
pihak sekolah, orang tua, keluarga, dan lingkungan lebih banyak melakukan dialog dengan anak-anak.
"Ini agar yang menjadi penyebab permasalahan dapat dihindari," pungkasnya. (Posbelitung.co/Sepri)
Bupati Belitung Timur
Burhanudin
Satpol PP Beltim
Nazirwan
Adlan Taufik
anak di bawah umur
Posbelitung.co
Yan Megawandi Berharap Seleksi Calon Sekda Belitung Timur Jaring Sosok Berkompetensi Mumpuni |
![]() |
---|
Syarat dan Tahapan Seleksi Calon Sekda Belitung Timur, ASN Luar Apa Boleh Daftar? |
![]() |
---|
Seleksi Terbuka Sekda Belitung Timur, Yan Megawandi Ungkap Pastikan Profesional |
![]() |
---|
PLN UIW Babel Pasang Super Sun SDN 10 di Pulau Batun Belitung Timur, Dukung Pemerataan Pendidikan |
![]() |
---|
Seleksi Sekda Belitung Timur Mulai Dibuka, ASN Luar Beltim Boleh Daftar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.