Berita Belitung Timur

Kabar Paling Heboh di Pulau Belitung Hari Ini, Ada Mayat Tergantung dan Sosok Pria Hilang Misterius

Kabar pertama soal penemuan mayat yang jasadnya sudah gosong. Sedangkan khabar kedua, seorang pria tiba-tiba menghilang di pingggir kolong.

kompas.com
Ilustrasi 

POSBELITUNG.CO - Kabar tak sedap berhembus dari Kabupaten Belitung Timur (Beltim). Dua informasi penting beredar. Kabar pertama soal penemuan mayat yang jasadnya tergantung dan sudah menghitam. Sedangkan kabar kedua, seorang pria tiba-tiba menghilang di pingggir kolong.

Hari ini, Minggu (26/2/2026) masyarakat Desa Gantung dihebohkan pada penemuan mayat di areal bekas kandang ayam Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Belitung Timur.

Kepala Desa Gantung, Arief Kusmaryadi, Minggu (26/2/2023) mengakui adanya penemuan mayat tersebut.

"Benar ada ditemukan mayat. Namun belum diketahui identitasnya karena kondisi tubuh sudah rusak," kata Arief kepada Posbelitung.co, Minggu (26/22023)

Lokasi kejadian ditemukannya mayat itu cukup jauh dari pemukiman.

Warganya mencium bau menyengat dari jauh lalu saat didekati ternyata ada mayat sudah tergantung.

Berdasarkan keterangan warga juga tidak ada yang tahu atau tidak kenal pada ciri-ciri korban.

Di sekitar korban juga terlihat ada tumpukan baju-baju serta barang-barang bekas yang sudah dibuang.

Kondisi korban sendiri saat ditemukan kulitnya sebagian besar sudah menghitam.

Bagian wajah juga sudah tidak bisa dikenali.

Saat ituĀ  tim dari Polsek Gantung beserta Unit Identifikasi Reskrim Polres Beltim sedang melakukan olah TKP sedangkan mayat langsung dibawa ke Kamar Jenazah di RSUD Muhammad Zein Manggar untuk dilakukan pemeriksaan.

Tak lama kemudian teka-teki mayat ini terbongkar. Ternyata mayat lelaki yang ditemukan warga di kawasan bekas kandang dyam, Dusun Rasau, Desa Gantung, Kecamatan Gantung ternyata merupakan warga Desa Gantung. Proa itu berinisial AS dan berusia 43 tahun, diduga mengakhiri hidup secara tak wajar .

Kepala Desa Gantung, Arief Kusmaryadi mengatakan mayat itu pertama kali ditemukan oleh warga sekitar yakni Sulaiman yang ingin membersihkan bekas kandang ayam tersebut.

Melihat sosok yang tergantung tersebut, saksi langsung melaporkan kejadian itu ke pihak desa yang lalu diteruskan ke Polsek Gantung.

"Saksi melihat pertama kali itu jam 13.30 wib. Kaget dengan temuan itu saksi langsung melaporkan ke Linmas dan Polsek Gantung," kata Kades Gantung, Minggu (26/2/2023).

Mayat tersebut kini berada di RSUD Muhammad Zein Beltim. Kemudian pihak keluarga akan mengambilnya dan akan dikebumikan hari ini.

"Saat ini mayat berada di RSUD Muhammad Zein, dan pihak keluarga sudah diberi tahu atas kejadian ini. Mungkin hari ini juga akam di kebumikan " kata Kades Gantung

Terkait motif gantung diri tersebut, Arief memastikan belum diketahui pasti motif dari lelaki itu hingga nekat untuk mengakhiri hidupnya.

"Tetap kami mengimbau kepada masyarakat agar jangan mengakhiri hidup dengan cara seperti ini. Kalau ada masalah dibicarakan baik-baik sehingga bisa dicarikan jalan keluarnya," pesan Kades.

Hilang Misterius

Kabar kedua, seorang laki-laki berusia 21 tahun bernama Septian Prasetia dilaporkan hilang di kolong bekas galian timah Dusun Pancur I, Desa Padang, dekat Kawasan PDAM Padang, Manggar, Kabupaten Belitung Timur, sejak Sabtu (25/2/2023) sore kemarin.

Warga setempat, Andrian Pratama, mengatakan berdasarkan cerita dari teman korban, Septian pergi ke lokasi tersebut berdua dengan temannya.

Tujuan mereka inginĀ  'ngereman alias ingin bekerja di sebuah ponton tambang timah di kawasan ini.

"Belum begitu jelas. Tapi kabarnya dia pergi berdua dengan temannya. Terus temannya nyeberang ke sungai untuk ambil perahu. Septian disuruh tunggu di tepi kulong. Pas temannya balik, Septian sudah tidak ada," kata Andrian kepada Posbelitung.co, Minggu (26/2/2023).

Komandan Pos (Danpos) SAR Belitung, Siswanto, menyebutkan, pihaknya mendapat laporan orang hilang pada Minggu (26/2/2023) pagi sekitar pukul 08.47 WIB.

Setelah ke lokasi, ternyata ditemukan motor Septian di pinggir kolong masih ada.

"Masih dicari oleh Tim SAR Gabungan sampai saat ini. Kalau untuk dugaan dimakan buaya, belum ada indikasi ke sana karena tanda-tanda tersebut nihil," kata Siswanto.

Diketahui Tim SAR Gabungan yang terlibat dalam pencarian yakni Rescuer Pos SAR Belitung Timur, Polres Belitung Timur, BPBD Belitung Timur, Tagana Kabupaten Belitung Timur, keluarga Korban dan masyarakat setempat.

Ketua Tim SAR Belitung Timur, Fernandus Nadapdap mengatakan, Septian menghilang ketika menunggu temannya, Okta berenang ke seberang sungai untuk mengambil ketingting atau perahu kecil.

Okta mengambil ketingting agar Septian yang tidak bisa berenang dapat menyeberang sungai menuju ke lokasi penambangan timah tempatnya ngereman.

Namun, ketika Okta selesai mengambil ketingting, Septian sudah terlebih dahulu menghilang dari lokasi awal ia menunggu.

"Okta dan Septian saat itu sedang dalam kondisi pengaruh minuman keras, tuak, sewaktu Okta sampai, ia tidak lagi melihat Septian," kata Fernandus Nadapdap, Minggu (26/2/2023).

Setelah mendapatkan laporan dari Okta pada hari Minggu pagi (26/2/2023) mengenai hilangnya Septian, Tim SAR Belitung Timur langsung bergegas melakukan pencarian mulai jam sembilan pagi.

"Setelah melakukan pencarian selama enam jam dari pagi sampai jam tiga sore sekarang, hasilnya masih nihil, tidak ditemukan," kata Fernandus Nadapdap.

Sejauh ini, belum dapat dipastikan apa penyebab hilangnya Septian dari pinggir sungai Manggar sore kemarin.

"Kesaksian dari warga sekitar sini dan para penambang memang di sini lokasi yang berindikasi ada hewan buas seperti buaya, tapi belum tau penyebab pasti, karena tidak ditemukan tanda-tandanya," jelasnya.

Fernandus Nadapdap memastikan, cuaca tidak menentu dan aliran sungai yang bercabang-cabang menjadi kendala Tim SAR dalam proses pencarian korban.

"Masih banyak cabang sungai yang belum disusuri, tapi kita lebih berfokus pada pencarian di lokasi sekitar TKP dengan metode pencarian circle atau pun berputar dengan menggunakan dua perahu karet," jelasnya.

Fernandus menduga, jika penyebab hilangnya korban bukan karena diterkam hewan buas seperti buaya maka diperkirakan keberadaannya masih di sekitar TKP.

Namun, jika ternyata korban diterkam buaya maka sesuai pengalaman Tim SAR berkemungkinan Septian dibawa ke cabang-cabang sungai Manggar.

"Tim SAR terdiri dari Basarnas, BPBD Beltim, Polsek, TNI, dan beserta nelayan dengan jumlah personel gabungan sebanyak 30 orang," katanya. (Posbelitung.co/Bryan Bimantoro/Sepri)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved