advertorial

Kepala BKKBN RI Kunjungan ke Belitung, Sebut Pencegahan Stunting Perlu Kolaborasi Bersama

KEPALA Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia Hasto Wardoyo melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Belitung.

Penulis: Iklan Bangkapos |
Pos Belitung/Adelina Nurmalitasari

POSBELITUNG.CO - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia, Hasto Wardoyo melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung pada Rabu (1/3/2023).

Dalam kunjungannya, ia menghadiri langsung pertemuan nasional tim kerja bidang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi (KBKR). Termasuk melihat proses pelayanan KB di Puskesmas Tanjungpandan serta hadir dalam pengukuhan orang tua asuh anak stunting dan duta genre.

-
- (Pos Belitung/Adelina Nurmalitasari)

Hasto pun turut didampingi oleh Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Eni Gustina, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Fazar Supriadi Sentosa, Bupati Belitung Sahani Saleh, Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie serta jajaran forkopimda.

Menurut Hasto, pencegahan stunting perlu menjadi perhatian banyak pihak, seperti menggerakkan forkopimda untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang berisiko stunting.

"Orang tua asuh penting, supaya gotong royong, karena banyak keluarga yang mampu, sehingga kalau hanya membantu satu keluarga yang anaknya berisiko stunting masih bisa," katanya.

Selain itu, kolaborasi dengan pihak terkait seperti Kementerian Agama juga diharapkan dapat memberikan andil dalam upaya pencegahan stunting. Sehingga langkah pencegahan dapat mulai dilakukan dari pemeriksaan kesehatan calon pengantin, lalu mengisi Elsimil atau elektronik siap nikah siap hamil sehingga muncul sertifikat siap menikah.

Hasto mengatakan Presiden Joko Widodo berpesan agar secara nasional angka stunting harus turun menjadi 14 persen di 2024, menjelang tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) enam tahun kemudian.

Pencegahan stunting dapat dilakukan melalui pemeriksaan sederhana seperti pengukuran lengan yang tidak boleh kurang dari 23,5 sentimeter. Juga pemberian tablet tambah darah, hingga perhatian pada seribu hari pertama kehidupan yang dimulai dari saat bertemunya sperma dan sel telur.

"Oleh karena itu, kawal sedari awal dan rencanakan untuk memiliki anak. Makanya kini, slogan BKKBN yakni Berencana Itu Keren," katanya.

Ia menambahkan peran Duta Genre pun penting sebagai figur teladan bagi generasi muda agar mampu menjadi role model dalam mencegah pernikahan dini, seks bebas, dan penyalahgunaan napza. Serta perlunya peran tim pendamping keluarga (TPK) agar mendampingi keluarga-keluarga untuk mencegah stunting.

Senada dengan itu, Bupati Belitung Sahani Saleh menyampaikan bahwa status gizi dan kesehatan masyarakat terutama kesehatan ibu dan anak memang menjadi perhatian khusus karena dapat mempengaruhi kualitas generasi penerus bangsa. Makanya, peran banyak pihak menjadi vital dalam membantu pemerintah untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

"Apalagi anak adalah aset bangsa yang sangat berharga dalam menentukan masa depan bangsa.  perlu di perhatian tumbuh kembangnya. Terutama dalam seribu hari pertama yang merupakan masa optimal dalam pencegahan stunting," kata pria yang akrab disapa Sanem ini. (adv/del)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved