Berita Sungailiat

Miliki Kebun Sawit Desa hingga 30 Hektare, Desa Kimak Kabupaten Bangka Raih PADes Terbesar

Desa Kimak terpilih mewakili Kecamatan Merawang untuk mengikuti lomba desa/kelurahan tahun 2023 tingkat Kabupaten Bangka.

Penulis: Ajie Gusti Prabowo | Editor: Novita
istimewa
Ilustrasi hasil panen sawit. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Desa Kimak terpilih mewakili Kecamatan Merawang untuk mengikuti lomba desa/kelurahan tahun 2023 tingkat Kabupaten Bangka

Tim Penilai Lomba Desa/Kelurahan Kabupaten Bangka sudah melaksanakan penilaian ke Kantor Desa Kimak didampingi pihak Kecamatan Merawang pada Selasa (14/3/2023).

Desa Kimak yang memiliki luas sekitar 4.892 hektare itu memiliki potensi sumber daya melimpah yang menjadi sumber Pendapatan Asli Desa (PADes). 

Salah satu usaha yang dikembangkan Pemdes Kimak, yakni kebun sawit desa dimulai sejak tahun 2015 hingga saat ini dengan luas kurang lebih 30 hektare.

Dari hasil kebun sawit ini, menjadikan Desa Kimak sebagai meraih prestasi pada tahun 2022, sebagai desa dengan PADes tertinggi di Kabupaten Bangka, bahkan se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

 "Alhamdulillah, Desa Kimak ini memang memiliki PADes terbesar se-Kabupaten Bangka bahkan se-Bangka Belitung tahun 2022, target kita tahun 2022 sekitar Rp700 juta ternyata berhasil dilewati, itu semua hasil kebun sawit desa seluas 30 hektare," kata Kepala Desa Kimak, Mustofa H Zainal saat ditemui di kantornya, Kamis (16/3/2023).

Tahun 2023 ini, Pemdes Kimak telah menetapkan target minimal PADes Rp900 juta dan optimistis target tersebut terpenuhi. Apalagi saat ini harga TBS kelapa sawit di kisaran Rp2.400-Rp2.500 per kg.

Mustofa menegaskan, jika PADes Kimak digunakan semuanya untuk masyarakat dalam banyak hal dan kegiatan. 

"Kita salurkan semua untuk masyarakat, misalnya untuk peningkatan infrastruktur desa, pengiriman kontingen MTQ, kegiatan PHBN, PHBI, pembagian sembako kepada seluruh anak yatim piatu dan masyarakat yang layak menerima ada sekitar 300-an kepala keluarga, bantuan peralatan sekolah, pemberian beasiswa masing-masing Rp1 juta bagi mahasiswa putra-putri desa dengan syarat IP 3,9," tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga membantu putra-putri Desa Kimak penghapal Al Qur'an 5 sampai 30 juz yang ada di seluruh pesantren di Indonesia. Juga untuk para ulama, ustaz dan ustazah, lalu untuk kegiatan Festival Muharram selama 17 malam. 

"Sampai sekarang, saya pastikan tidak satupun perangkat desa yang menikmati karena kita sudah dibayar oleh negara," tegas Mustofa.

Mustofa sangat termotivasi untuk memajukan desa, memberikan sesuatu yang berarti dan manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. 

"Kita ini kan dipilih oleh rakyat. Nah setelah kita terpilih, apa sih yang bisa kita perbuat untuk masyarakat, lalu apa yang bermanfaat bagi masyarakat bisa kita tinggalkan ketika kita tidak menjabat lagi, dan apa yang bermanfaat bagi kita, biar pahala terus mengalir walaupun kita sudah meninggal dunia, karena jabatan ini sementara," tutur Mustofa.

"Itulah yang memotivasi saya untuk membuka kebun sawit seluas 30 hektare ini. Sejak 2014 mulai pembersihan lahan sampai mulai tanam tahun 2015," ujarnya.

Desa Kimak juga tak hanya memiliki kebun sawit, baik yang dikelola oleh pemerintah desa maupun masyarakat. 

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved