Berita Populer

Berita Populer, Artis Berinisial P Diduga Lakukan Pencucian Uang Rp4,4 Triliun, Berdalih Komisi 

Kabar tak sedap beredar lagi. Seorang artis berinisial P dikabarkan terlibat pencucian uangsenilai Rp4,4 triliun.

zoom-inlihat foto Berita Populer, Artis Berinisial P Diduga Lakukan Pencucian Uang Rp4,4 Triliun, Berdalih Komisi 
youtube
ILustrasi wanita

POSBELITUNG.CO -- Kabar tak sedap beredar lagi. Seorang artis berinisial P dikabarkan terlibat pencucian uangsenilai Rp4,4 triliun.

Artis wanita berinisial P ini diduga terlibat pencucian uang Rp4,4 Triliun terkait bisnis skincare hingga butik.

Dalam kasus ini, P diduga melibatkan beberapa pejabat daerah.

"Kami mendapat data, ada perusahaan yang sahamnya itu 100 persen milik pemerintah provinsi, kemudian bank-bank daerah yang ada di Indonesia yang mengalirkan dana untuk komisi," kata Sekertaris Pendiri IAW, Iskandar Sitorus seperti dikutip dari YouTube Cumi-cumi, Kamis (23/3/2023).

"Pembayaran tersebut diterima menurut catatan di perusahaan tersebut peruntukannya adalah para gubernur pada Periode 2018 sampai 2022," ucap Iskandar Sitorus, seperti dikutip pada Laman Tribunseleb, Tribunnews.com.

Baca juga: Soal Dugaan Pencucian Uang, Komisi III DPR: PPATK Harus Jelaskan Secara Terang Benderang

Iskandar Sitorus mengaku mencium kejanggalan pada transaksi pemberian komisi tersebut.

Pasalnya dalam transaksi tersebut diketahui jumlah komisi yang diberikan jauh lebih besar dari keuntungan perusahaan.

"Uniknya perusahaan ini untungnya contoh Rp100 miliar, tapi komisi yang diberikan pada pihak pemerintah daerah itu rata-rata Rp700 miliar," sambungnya.

Setelah diakumulasi selama lima tahun, pihaknya menemukan aliran dana sebesar Rp4,405 triliun yang diberikan sebagai komisi.

"Jadi setelah akumulasi lima tahun, kami menemukan angka Rp 4,405 triliun yang diberikan sebagai biaya komisi," paparnya.

Hal tersebut diduga merupakan manajemen yang keliru pada perusahaan tersebut.

"Pertama kami lihat ketidakbaikan atau maladministrasi atau manajemen yang keliru pada perusahaan ini," ujarnya.

Setelah ditelusuri aliran dana tersebut justru dialokasikan dalam bentuk-bentuk bisnis.

Iskandar Sitorus menyebut pihaknya berhasil mendeteksi bisnis-bisnis tersebut, di antaranya untuk pusat kebugaran dan kesehatan serta kecantikan.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved